Tidak Semua Orang Tahu, Inilah Daftar Tempat Rekomendasi Sate Terbaik yang Ada di Bandung

20 Maret 2023, 20:08 WIB
Bandung memang memiliki banyak tempat bagus yang menyajikan sate yang enak /

EDITORNEWS.ID - Bandung memang memiliki banyak tempat bagus yang menyajikan sate yang enak, mulai dari tempat yang terkenal hingga gerobak pinggir jalan sederhana yang sebagian besar dikenal di kalangan pelajar dan penduduk setempat yang dilangsir oleh The Jakarta Post, dan inilah daftarnya yang wajib kamu tahu dan harus kunjungi.

Rumah Makan HM. Kamil
Jl. Stasion Selatan No. 14-15, Bandung

Rumah Makan HM. Kamil mungkin terlihat cukup sederhana, terlebih lagi mengingat posisinya, yang bisa jadi membingungkan bagi wisatawan yang tidak mengenal daerah tersebut.

Namun, dekorasinya yang lebih tua dan tanpa repot, dan memberikan lebih banyak konteks dan kehangatan pada pendirian yang didirikan pada tahun 1973. "Kami buka 24 jam!" kata seorang pria tua yang sedang mengerjakan panggangan arang.

Baca Juga: Semarang Menghadirkan Perayaan Ramadhan Setelah Periode Enam Bulan Peresmian Padma Hotel

Dia bercanda tentang waktu paling awal dia harus melayani pelanggan, yaitu "tepat setelah shalat Subuh," pria tersebut terkekeh.

Dia mempertahankan senyum lebar seolah-olah dia sedang berpikir keras. "Mereka mungkin baru saja keluar dari diskotek terdekat."

Sate disajikan di atas piring sederhana, dengan saus kacang dan kecap manis di atasnya dengan irisan bawang merah dan cengek domba panas yang disajikan secara terpisah.

Warung Sate HM. Harris
Jl. Asia Afrika No. 155, Bandung

Bagi mereka yang berpengalaman dalam hidangan larut malam Bandung, Warung Sate HM. Harris akan datang sebagai pilihan yang cukup jelas.

Meskipun Google akan menunjukkan bahwa tempat tersebut hanya buka sampai jam 10 malam, tempat itu sangat ramai hingga melewati tengah malam (buka 24/7).

Baca Juga: MUI dan Pemerintah Akan Mengizinkan Tim Israel Ambil Bagian Di Piala Dunia U-20

Foto-foto pemilik yang dibingkai dengan baik berpose dengan selebriti dan figur publik yang telah makan di sana berjajar di dinding ruang makan merupakansesuatu yang tidak biasa untuk restoran yang lebih mapan di Indonesia.

Sate Gandapura Mas Acong
Jl. Gandapura (seberang Amity Studio, Jl. Gandapura No. 55), Bandung

Jenis usaha sate yang berbeda jika dibandingkan dengan yang lain dalam daftar, Sate Gandapura Mas Acong hanyalah gerobak pinggir jalan di mana pelanggan makan di trotoar di bawah penutup terpal oranye.

Jika anda melewati Jl. Gandapura setelah jam 4 sore atau sampai malam, anda akan melihat gerobak memanggang tumpukan sate yang besar dan kuat tanpa henti, menarik orang yang lewat.

Bagi sebagian orang, Sate Gandapura Mas Acong bahkan mungkin dianggap yang terbaik, meski hanya kisaran harganya yakRp 17.000 per porsi termasuk lontong.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Didesak Oleh Pemerintah untuk Meninggalkan Sistem Pembayaran Asing

Porsinya cukup murah hati, dalam hal ukuran sate, yang cukup gurih, dan saus diberikan dalam tumpukan. Sudah ada sejak 1984. A harus dicoba, dan bahkan lebih bagi mereka yang bepergian dengan anggaran terbatas.

Sate Pak Ali Wong Kebumen
Jl. Kebon Kawung No. 8, Bandung

Bagi mereka yang baru turun dari kereta api di Bandung, berjalan kaki singkat ke Sate Pak Ali Wong Kebumen jelas merupakan suatu keharusan bagi pengunjung yang juga mendambakan sate.

Restoran ini menyajikan potongan besar daging sate dan berbeda dari kebanyakan tempat sate di Bandung. Untuk pengunjung yang mengharapkan daging dimasak dengan suhu sedang atau hampir matang, pastikan untuk memberi tahu orang yang mengelola panggangan.

Rumah Makan Sate Banyumas Simpang Dago
Jl. Ir. H. Juanda No. 174, Bandung

Pada tahun 1970, Mukino, pemilik saat ini, pindah ke Bandung dari kampung halamannya di Surakarta, Jawa Tengah, untuk mengikuti jejak saudara-saudaranya.

Saat pindah, saudara-saudaranya sudah membuka Rumah Makan Sate Banyumas Simpang Dago dan Mukino tersapu oleh gelombang pelanggan yang memadati tempat tersebut.

Dia mulai membantu di sekitar tempat itu, seperti yang dia harapkan ketika dia dalam perjalanan ke Bandung dari Solo.

"Yah itu karena ekonomi desa," dia tertawa terbahak-bahak. Rambut putih panjangnya diikat ke belakang dan sebatang rokok kretek menjuntai dari kumisnya yang dipangkas rapi.

Rumah Makan Sate Banyumas Simpang Dago mungkin bukan salah satu tempat yang mewah dan terkenal tetapi ini adalah tempat yang sangat sentimental bagi penduduk setempat dan sate yang disajikannya tidak diragukan lagi bagus.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler