Negara Eropa Was-Was dan Sangat Khawatir atas Pemutusan Gas Dari Rusia

21 Maret 2023, 21:35 WIB
Moldova dilaporkan mengirim seluruh volume gas yang diterimanya dari Rusia /

EDITORNEWS.ID - Moldova mengatakan bahwa raksasa energi Rusia Gazprom dapat sepenuhnya menghentikan pasokan gas ke negara tersebut "pada tahap tertentu," dan pemerintah sudah mempertimbangkan skenario seperti itu, Menteri Energi Viktor Parlikov mengatakan pada hari Senin, 20 Maret 2023.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Vocea Basarabiei, ia mencatat bahwa dalam kasus seperti itu, Chisinau juga harus "berurusan dengan krisis energi di Transdnistria."

Moldova dilaporkan mengirim seluruh volume gas yang diterimanya dari Rusia ke pembangkit listrik tenaga air di wilayah Dniester di Transdnistria, wilayah pemerintahan sendiri yang memisahkan diri dan menerima listrik murah sebagai gantinya.

"Sekarang semua gas yang mencapai wilayah Dniester secara de facto gratis. Keuntungan dari situasi ini adalah kita membeli listrik dengan harga yang lebih baik daripada dengan biaya alternatifnya," katanya.

Parlikov memperingatkan dampak dari pemutusan kontrak dengan Gazprom. Pembangkit listrik domestik hanya dapat mencakup 20 persen dari permintaan listrik Moldova.

Baca Juga: Turki Masih Membutuhkan Bantuan Setelah Gempa Dahsyat yang Menewaskan Lebih Dari 50.000 Jiwa

Chisinau saat ini membeli listrik dengan harga $73 kilowatt-jam dari Transdnistria dibandingkan dengan $93 KWh untuk impor dari Rumania.

"Akan ada konsekuensi yang harus kita semua hadapi di bank yang tepat. Ada 250.000 orang yang tinggal di tepi kiri Dniester, kebanyakan dari mereka warga Moldova.

Mereka tidak akan pergi ke Moskow atau Ukraina, Kami juga harus menjaga mereka," tambah pejabat tersebut.

Pada tahun 2021, perusahaan energi nasional Moldova Moldovagas menandatangani kontrak lima tahun dengan Gazprom untuk pasokan 3,3 miliar meter kubik gas setiap tahun. Dari volume ini 1,1 bcm ditujukan untuk Moldova dan 2,2 bcm untuk Transdnistria.

Tetapi, pada bulan Oktober, Gazprom memangkas pasokan gas ke Moldova sebesar 30 persen menjadi 5,7 juta meter kubik per hari.

Mengutip penolakan perusahaan energi negara Ukraina Naftogaz untuk menyediakan layanan pengiriman gas melalui titik masuk Sokhranovka.

Ukraina menutup stasiun Sokhranovka pada bulan Mei, rute transit gas utama yang menangani sekitar sepertiga dari aliran gas Rusia melalui negara ke pelanggan Eropa.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler