Mengerikan! Banyak Perempuan Tewas Mengenaskan dan Misterius Di Iran Sehingga Memicu Protes

- 21 Maret 2023, 19:37 WIB
Mengutip kasus-kasus pembunuhan, pemenjaraan, penghilangan paksa, penyiksaan, pemerkosaan, kekerasan seksual dan persekusi
Mengutip kasus-kasus pembunuhan, pemenjaraan, penghilangan paksa, penyiksaan, pemerkosaan, kekerasan seksual dan persekusi /

EDITORNEWS.ID - Pihak berwenang Iran telah melakukan pelanggaran dalam beberapa bulan terakhir yang mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, seorang ahli yang ditunjuk PBB mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia pada hari Senin, 20 Maret 2023.

Mengutip kasus-kasus pembunuhan, pemenjaraan, penghilangan paksa, penyiksaan, pemerkosaan, kekerasan seksual dan persekusi, sehingga Iran telah dilanda protes sejak kematian seorang wanita muda Kurdi Iran, Mahsa Amini, dalam tahanan September lalu.

Berbicara kepada dewan yang berbasis di Jenewa, Javaid Rehman, Pelapor Khusus untuk Iran mengatakan dia memiliki bukti bahwa Amini meninggal "akibat pemukulan oleh polisi moralitas negara".

Koroner negara Iran mengatakan dia meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, bukan pukulan ke kepala dan anggota badan.

Baca Juga: Debat Panas Antara Amerika Serikat, China dan Rusia Selama Pertemuan Dewan Keamanan PBB

Rehman, seorang ahli independen menambahkan bahwa skala dan gravitasi kejahatan yang dilakukan oleh pihak berwenang sebagai bagian dari penindasan setelah kematiannya "menunjuk pada kemungkinan komisi kejahatan internasional, terutama kejahatan terhadap kemanusiaan".

Duta Besar Iran Ali Bahreini mengatakan kepada badan tersebut bahwa tuduhan itu imajiner dan Iran sedang dipilih dan ditargetkan dalam dewan. "Mereka mencoba menggambarkan imajinasi mereka sebagai realitas situasi di Iran," katanya.

Sekitar 527 orang tewas dalam protes termasuk 71 anak-anak, lanjut Rehman, termasuk beberapa yang dipukuli sampai mati oleh pasukan keamanan.

Wanita dan anak perempuan menjadi sasaran tembakan senapan ke wajah, payudara dan alat kelamin mereka, tambahnya, mengutip dokter Iran.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x