EDITORNEWS.ID - Akibat salah pahaman, anggota Kodim 1621/TTS TNI dan Satlantas Polres NTT Soe nyaris bentrok, Kamis,7 Maret 2024.
Kronologi bermula saat anggota Kodim 1621/TTS di Pratu Jimari sedang berbelanja di Simpang 4, tempat terjadinya operasi Turangga yang diselenggarakan oleh satuan lalu lintas Polres Soe.
Saat diinterogasi, Pratu Jimaris menyerahkan dokumen dan SIM kendaraan yang dibawanya dan membisikkan bahwa ia adalah anggota TNI.
Namun anggota Satlantas Polres Soe memberikan tanggapan membangkang dan mencabut SIM Pratu Jimaris.
Baca Juga: Bentuk Kepedulian Kodim Sarko Beri Motivasi dan Semangat Kepada Warga Binaan Lapas IIB Bangko
Pratu Jimaris kemudian meninggalkan lokasi kejadian dan menghubungi rekannya di Kodim 1621/TTS bahwa anggota tersebut memiliki SIM miliknya.
Segera setelah itu rekan Pratu tiba. Jimaris mendatangi tempat dilakukannya operasi yaitu Pratu Son dan Praka Farid untuk menanyakan alasan ditangkapnya SIM anggota TNI tersebut.
Namun tiba-tiba polisi lalu lintas KBO Soe Ipda Hiban datang dan mendorong Praka Farid, mengatakan bahwa dirinya tidak takut dengan tentara.
Ketiga anggota TNI hanya diam dan mendengarkan perkataan Ipda Hiban yang bersikap arogan.
Baca Juga: Polda Jambi Gelar Apel Pasukan Operasi Keselamatan Siginjai 2024, Ada 8 Sasaran Prioritas
Mengetahui hal tersebut, banyak anggota TNI lainnya di Kodim 1621/TTS yang memanas, namun Dandim 1621/TTS berhasil menenangkannya dengan mengadukan lebih lanjut dan meminta para anggotanya untuk tidak melakukan provokasi. .