Ribuan Remaja di Indonesia Tergolong Sebagai Orang yang Mengalami Gangguan Mental

- 8 Februari 2023, 23:11 WIB
Beberapa gambaran gangguan mental,
Beberapa gambaran gangguan mental, /

EDITORNEWS.ID – Gangguan mental dapat dikatakan sebagai perilku menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat, perilku tersebut berupa pikiran, perasaan, dan tindakan. Singkatnya gangguan mental adalah orang menderita kecemasan, stress, dan sejenisnya.

Berdasarkan riset  yang dikutip dari Theconversation, potensi kondisi psikologis dan gangguan mental pada manusia terjadi pada usia kritis remaja atau dewasa muda. Dengan kelompok usia 10-19 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh Amirah Ellyza Wahdi dengan universitas asal Australia dan Amerika Serikat menemukan bahwa 1 dari 20 (sekitar 5,5%) remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental, mengacu pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental keluaran APA.

Dapat dikatakan bahwa terdapat sekitar 2,45 juta remaja di seluruh Indonesia tergolong sebagai Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kebanyakan dari mereka mengalami gangguan kecemasan dan disusul oleh gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, gangguan stress pascatrauma.

Baca Juga: Harlah Satu Abad NU Meriah, Pengguna Jalan Tol Gerah

Hal tersebut menjadikan Indonesia darurat kesehatan mental, sebelumnya telah terjadi kasus bunuh diri di Yogyakarta hanya beberapa hari menjelang hari kesehatan mental dunia (10 Oktober).

Ganggun mental yang paling banyak dialami remaja adalah gangguan kecemasan yang terbagi dalam dua jenis, yaitu fobia sosial (ketakutan berlebih terhadap situasi sosial, seperti presentasi di depan kelas) dan kecemasan menyeluruh (kecemasan berlebihan terhadap kejadian atau aktivitas, misalnya takut ketika ujian berlangsung).

Gangguan kecemasan muncul ketika, seseorang tidak mampu mengatur stres yang ia alami. Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari genetik, keluarga, sistem saraf, dan faktor lingkungan sekitar. Gangguan ini tergolong sebagai gangguan yang umum diderita.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh psikolog asal AS menjelaskan bahwa, orang yang menderita fobia sosial atau gangguan kecemasan menyeluruh cenderung memiliki kualitas hidup (kepercayaan diri, kepuasan finansial, kehidupan asmara) yang lebih buruk dibandingkan orang normal.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Menyongsong Abad Ke-2, Harapan Besar KAPOLRI Agar NU Dapat Istiqomah Pada Harakahnya.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x