Standar Keselamatan Pertamina Berada Di Zona merah, Tidak Hanya Dari Sisi manajemen Risiko Fasilitas

- 15 Maret 2023, 23:06 WIB
PT Pertamina
PT Pertamina /pertamina.com/

EDITORNEWS.ID - Depo Pertamina Plumpang terletak hanya 28 meter dari pemukiman terdekat, sehingga api depo dengan cepat menyebar ke rumah-rumah terdekat, dengan puluhan orang tewas atau terluka sebelum mereka bisa melarikan diri dari kobaran api pada Jum'at, 3 Maret 2023.

Beberapa Insiden tersebut telah menimbulkan beberapa pertanyaan, termasuk bagaimana suatu kawasan perumahan dikembangkan begitu dekat dengan depot bahan bakar, siapa yang harus disalahkan atas bencana tersebut, dan apakah depo atau penduduk terdekat harus direlokasi untuk mencegah terjadinya insiden serupa.

Penyebab kebakaran di depo tersebut masih dalam penyelidikan. Menurut beberapa warga setempat yang menyaksikan kebakaran tersebut.

Hujan baru saja berhenti turun ketika mendengar guntur, diikuti oleh ledakan dan bau menyengat seperti bensin, dengan api segera meledak sesudah.

Baca Juga: Tak Hanya Tidur Bersama di Kapal, Linda Akui Pernah Pergi ke Pabrik Sabu Bersama Teddy Minahasa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengemukakan bahwa masalah teknis mungkin terjadi saat mengisi tangki bahan bakar sekitar waktu itu.

Bahan bakar mudah menguap dan asapnya dapat bercampur dengan udara, sehingga sambaran petir bisa memicu campuran yang mudah terbakar yang terbentuk dan menyebabkan kobaran api.

Pada kebakaran terakhir di kilang Balongan Pertamina pada 2021, sambaran petir dilaporkan menjadi penyebabnya.

Buntut dari kebakaran fatal tersebut, beberapa mantan gubernur DKI Jakarta dari Anies Baswedan hingga Presiden Jokowi disalahkan karena gagal merelokasi warga di dekat depo ke daerah yang lebih aman selama masa jabatan mereka.

Baca Juga: J-Hope BTS Menjadi Bintang Tamu Mengisi Acara Talk Show Musik Jay Park

Sementara itu, direksi dan komisaris Pertamina, termasuk direktur utama Nicke Widyawati dan komisaris utama Basuki Tjahja Purnama, disalahkan karena gagal memastikan keamanan depo.

Namun, pada akhirnya, direktur Pertamina Dedi Sunardi mengambil beban kesalahan dan dicopot dari posisinya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki pandangan yang berlawanan tentang kemungkinan relokasi.

Luhut mengatakan depo BBM memiliki peran strategis dalam memasok BBM ke Jabodetabek yang menyumbang 20 persen dari total penyaluran BBM Pertamina, sehingga alih-alih merelokasi fasilitas tersebut, masyarakat yang tinggal di sekitar depo tersebut harus direlokasi.

Baca Juga: Jokowi Bebaskan Pajak Perusahaan Untuk Sektor Infrastruktur di IKN

Di sisi lain, Erick mengatakan pemerintah akan merelokasi depo Pertamina dari Plumpang pada 2024 ke lahan milik operator pelabuhan milik BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Konstruksi terkait akan memakan waktu 2 hingga 2,5 tahun untuk diselesaikan, sehingga seluruh proyek relokasi akan membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x