EDITORNEWS - Karena kesulitan ekonomi banyak warga Negara Indonesia yang mengadu nasib untuk bekerja di luar negeri.
Terlebih lagi bekerja di luar negeri tidak semudah yang ada di pikiran kita, berbagai tindakan yang diberikan oleh seorang atasan tidak semuanya sama.
Beberapa minggu yang lalu pihak Keamanan Filipina baru saja menyelamatkan WNI yang disekap oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).
Baca Juga: Kemenag Akan Bahas Bagaimana Manasik Haji Saat Pandemi di Pertengahan Ramadhan
Baca Juga: Pemerintah Berlakukan GeNose C19 Mulai 6 April 2021 di Lingkup Kemensetneg
Kemlu menyerahterimakan 4 ABK korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf kepada pihak keluarga.
Dengan terbebasnya keempat sandera tersebut, tidak ada lagi WNI yang menjadi korban penyanderaan. #KabarKabinet @Kemlu_RIhttps://t.co/OMDs2E5QSI— Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) April 7, 2021
Dari hasil yang diterima bahwa terdapat 4 WNI yang disekap oleh ASG, 3 yang berhasil diselamatkan 1 masih dalam tahap pencarian dan ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah menyerahterimakan empat anak buah kapal (ABK) korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf kepada pihak keluarga.
Tentu kebebasan keempat WNI tersebut banyak mendapat bantuan dari pemerintah Filipina, sehingga membuat Menlu Retno Marsudi mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan, khususnya teman-teman dari TNI dan juga dari BIN [Badan Intelijen Negara]. Apresiasi juga kami sampaikan kepada Pemerintah Filipina, yaitu melalui Western Mindanao Command (Westmincom) yang telah membantu bekerja sama dalam pembebasan sandera ini,” ujarnya.
Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Perbolehkan Buka Bersama dengan Beberapa Syarat