EDITORNEWS - Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo tiba-tiba melakukan pemeriksaan penggilingan padi terbesar di Sumatera Selatan.
Menurut penilaian dari Syahrul Yasin bahwa produksi pertanian tidak boleh terganggu, karena ini menyangkut pangan rakyat Indonesia karena peran penyuluh ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"'Saya minta kepada seluruh penyuluh pertanian untuk lebih aktif mengawal dan mendampingi petani,'' ujarnya.
Produksi pertanian tak boleh terganggu, karena ini menyangkut pangan rakyat Indonesia. Saya minta kepada seluruh penyuluh pertanian untuk lebih aktif mengawal dan mendampingi petani.
Peran penyuluh ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. pic.twitter.com/r09hM1XHIa— Syahrul Yasin Limpo (@Syahrul_YL) April 5, 2021
Baca Juga: Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto Dukung Penambahan Anggaran Fungsi Agama di Kemenag
Baca Juga: Sandiaga Uno Apresiasikan Pesona Wisata Dusun Butuh Magelang
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk mengangkat para penyuluh pertanian menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Saya berharap pendampingan ini tidak hanya pada produksi saja, tapi juga pasca panen dan saya telah bertemu dengan pemilik penggilingan padi terbesar di Sumatera Selatan. Kami sepakat untuk membeli gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), bahkan secara bertahap ke depan harus di atas HPP, lanjutnya.
Kondisi produksi beras di seluruh Indonesia saat ini melimpah, salah satunya di Sumatera Selatan ini sebagai sentra produksi beras.
Kita harus siap ekspor beras tahun ini untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani dan tentu harga walau masa panen raya terjamin, ujar Mentan Syahrul.
Dengan harapan ada peningkatan pengolahan pasca panen dan akselerasi perluasan pasar nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan menjamin harga saat panen raya.***