Jangan Sampai Salah Kaprah Bagaimana Pola Hidup Sehat di Tengah Pandemi

- 8 Februari 2021, 10:10 WIB
dr Reisa Brotoasmoro
dr Reisa Brotoasmoro /

Baca Juga: Sejumlah Wilayah DKI Jakarta Masih Menjadi Langganan Banjir

Pengetahuan mereka tentang gizi anak juga rendah, terbiasa mengonsumsi makanan instan, dan tidak tahu apa yang baik dan tidak baik dikonsumsi oleh anak, terutama balita.

Masih cukup banyak orang tua memberikan anak kental manis dengan alasan atas anak lebih suka minum kental manis dibandingkan dengan susu jenis lain.

Bahkan, seorang ibu yang memiliki anak usia tiga tahun mengaku memberikan anak kental manis karena beranggapan susu jenis lain (susu bubuk dan susu UHT) memiliki pengawet.

Fakta yang ironis banyak didapati ketika terjun ke masyarakat untuk melihat langsung penerapan pola hidup sehat mereka.

Protokol kesehatan layaknya jauh dari implementasi sebab menghindari Covid-19 cuma sebatas memakai masker. Di luar itu prasyarat kesehatan belum dianggap sebagai faktor yang penting bagi masyarakat.

Pemahaman yang keliru juga dikhawatirkan terjadi terkait dengan vaksinasi, ketika seseorang telah divaksin mereka dikhawatirkan akan beranggapan sudah kebal Covid-19 sehingga tidak menjaga protokol kesehatan. Padahal, penerapan protokol tetap diperlukan sebagai antisipasi mereka menjalani aktivitas sehari-hari di tengah pandemi ini.

Sayangnya memang hingga saat ini, masyarakat masih banyak termakan informasi sesat atau hoaks terkait dengan kesehatan, termasuk soal pandemi Covid-19.

Lebih lanjut dr Reisa Brotoasmoro menyebut sudah ada ribuan hoaks yang beredar selama sembilan bulan pandemi di Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya terkait dengan vaksin Covid-19.

Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak sesat pikir dan mengedepankan fungsi konfirmasi jika menerima informasi apapun terkait dengan kesehatan.

Halaman:

Editor: Liston

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah