Kraken, Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Balikpapan

26 Januari 2023, 20:25 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /Dok.Foto/BPMI Setpres/

EDITORNEWS.ID – Kasus Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai. Namun bukan berarti virus Covid-19 sudah sepenuhnya hilang.

Pasalnya, sampai saat ini virus tersebut masih terus menyerang bahkan terus bermutasi. Terbaru adalah varian Kraken, hasil mutasi dari varian Omicron.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Kraken merupakan hasil persilangan gen dua versi turunan Omicron XBB sebelumnya, yaitu sub-varian BA.2.10.1 dan BA.2.75. Dua sub-varian Omicron ini bisa bertukar gen ketika mereka menginfeksi orang yang sama pada waktu yang sama.

Varian Kraken dipastikan sudah ada di di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus tersebut menjangkiti Warga Negara Asing (WNA) dari Polandia yang kini tengah berada di Balikpapan.

Baca Juga: Bharada E: Jenderal Bintang Dua Itu Telah Memperalat Saya

Lebih lanjut dia mengatakan, orang tersebut memang sudah pernah berkunjung ke mana-mana. Sehingga hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) positif varian Kraken.

"Saya sudah dengar, dilaporkan bahwa varian ini sudah ditemukan, dari orang Polandia, dan itu dia kenanya di Balikpapan. Tapi yang bersangkutan sudah sempat travel di beberapa tempat, hasilnya saya tahu di WGS ketemu XBB 1.5 (Kraken)," kata Menkes Budi saat ditemui wartawan di Komplek DPR.

Budi pun menjelaskan histori perjalanannya, jika orang Polandia ini pada 6 Januari masuk ke Jakarta untuk menguji ke Balikpapan di tanggal 7 Januari. Namun, hasilnya negatif saat dicek kesehatan rapid test. Ketika hendak ia masuk kapal, dilakukan tes PCR dan hasilnya positif Covid-19.

Dia pun meminta untuk masyarakat Indonesia lebih berhati-hati. Sebab varian baru Kraken Covid-19, diidentifikasi lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.

Baca Juga: Agus Goestrijan Jkt: Ayo Vaksinasi Booster Ke-2 di Jakarta, Ini Tanggal dan Tempatnya

"Jadi pertama yang kita lakukan supaya teman-teman aware, nomor satu kita bisa kontrol pandemi karena kita punya dua hal. Satu, kita bisa identifikasi varian barunya jauh lebih cepat Dan tersebar. Dulu kita punya alat WGS cuma 10 ya, sekarang ada banyak," ujar Menkes Budi.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler