Network
EDITORNEWS.ID – Rapat dengar pendapat DPR dan Kemenag telah usai. Dalam rapat tersebut Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan usulannya soal anggaran operasional Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1444/2023.
Di hadapan Komisi VIII DPR, Menag memaparkan rincian anggaran yang diperlukan untuk berhaji. Hasilnya per calon jamaah akan membayar senilai Rp69,1 juta.
Berdasarkan surat B016/MA/haji.303/01/2023 tanggal 18 Januari 2023 perihal usulan BPIH reguler dan khusus tahun 1444H/2023M diusulkan komponen BPIH Rp98.893.909,11. Terdiri atas Bipih Rp69.193.733.60 atau 70 persen yang dibayarkan jamaah. Kemudian nilai manfaat sebesar Rp29.700.175.11 persen.
"Untuk tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jamaah sebesar Rp98.893.909,11. Ini naik sekitar Rp514.888,02 dengan komposisi Bipih Rp69.193.733.60 atau 70 persen dan nilai manfaat sebesar Rp29.700.175.11 atau 30 persen," kata Menag Gus Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Kamis,19 Januari 2023.
Baca Juga: Dapat Kabar dari Jin BTS dan Member Lain, Mood ARMY Dibikin Naik Turun
Menag menyampaikan, kebijakan komponen BPIH ini diambil dalam rangka menyeimbangkan. Terutama antara besaran beban jamaah dan keberlangsungan nilai manfaat BPIH di masa mendatang.
Menurutnya, pembebanan Bipih harus sesuai prinsip istito'ah dan likuiditas penyelenggaraan haji di tahun berikutnya. Meski demikian kabar gembira juga hadir bagi para calon jamaah.
Biaya layanan masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina) Haji 1444H/2023 mengalami penurunan sekitar 1.020 SAR. Hal ini merupakan hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan Menteri Haji Arab Saudi beberapa waktu lalu.
"Terjadi peningkatan biaya masyair untuk pelayanan di Armuza yang sangat tinggi sampai mencapai 3 kali lipat. Hal ini menunjukkan biaya yang sangat tinggi tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan pelayanan kualitas. Satu yang perlu disyukuri bersama bahwa masyair 1444h/2023M terdapat penurunan sebesar 1.020 riyal," kata Ketua Komisi VIII, Ashabul Kahfi, Kamis (19/1).***
