Miris! Para Pengikut Aliran Sesat di Cianjur Diwajibkan Mewarnai Rambut dan Tak Menggunakan Busana Lengkap

22 Mei 2021, 16:33 WIB
Heboh aliran sesat di Kabupaten Cianjur /

EDITORNEWS - Mengutip dari Instagram @Viralkak di Kabupaten Cianjur sedang dihebohkan dengan adanya aliran sesat.

Seorang Pria berinisal DJ yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang, warga Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah menjadi seorang pemimpin aliran sesat.

Dimana aliran sesat tersebut sangat bertentangan dengan anjuran agama Islam yaitu ibadah salat lima waktu dan puasa tidak di perbolehkan.

Mendengar itu Pemerintah, MUI  dan Persatuan Asatid Desa Bojong Karangtengah Kabupaten Cianjur mengambil tindakan tegas yang akan membahayakan masyarakat setempat.

Baca Juga: Polda Sumut Amankan 4 Tersangka Dalam Penjualan Rapid Antigen Bekas di Bandara Internasional Kualanamu

Setelah melakukan investigasi tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga telah terindikasi melakukan praktek aliran sesat, ujarnya.

Dimana aliran sesat tersebut menganjurkan para pengikut diwajibkan memiliki rambut merah dan dalam penampilan sehari-harinya hanya memakai celana saja.

Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja, serunya.

Penyebaran aliran sesat ini akan disebar luaskan melalui aplikasi media sosial yang akan membahayakan generasi mendatang.

Baca Juga: 279 Juta Data Warga Negara Indonesia Bocor, Polri akan Panggil Direktur Utama BPJS Kesehatan

Hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.

Informasi tersebut diketahui saat warga melaporkan kepada Kepala Desa Bojong setempat.

Menindaklanjutin itu Kepala Desa Bojong, Uyeng Handoko mengaku belum bisa menyimpulkan aliran apa yang dianut oleh warganya tersebut.

Namun dirinya telah melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa DesaBojong, Kecamatan Karangtengah.

Tak hanya itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bojong, KH Aceng Ja’far Sodiq menuturkan menyatakan bahwa itu atas dasar ke khilafan mereka.

Mengenai larangan salat dan puasa bisa disebabkan karena mereka males atau ada unsur lainnya, namun larangan menggunakan busana lengkap tentu bertentangan dengan ajaran Islam, ujarnya.***

 

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler