"Latihan-latihan ini sudah berlangsung lama, itu rutin. Mereka murni defensif di alam. Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, menggunakan nama resminya, Rakyat Demokratik Republik Korea.
Selama beberapa tahun terakhir dewan telah terpecah tentang bagaimana menangani Pyongyang.
Baca Juga: Amazon Memangkas Sekitar 9.000 Pekerja Setelah Memecat 18.000 Karyawan Pada Januari
Rusia dan China adalah kekuatan veto bersama dengan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis telah mengatakan lebih banyak sanksi tidak akan membantu.
Thomas-Greenfield mengatakan pencabutan sanksi PBB akan memberi penghargaan kepada Pyongyang "karena tidak melakukan apa pun untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan."
Dia menuduh Pyongyang merampas bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan warga Korea Utara.
Rusia dan China juga kembali menyuarakan keprihatinan nuklir atas pakta keamanan yang dikenal sebagai AUKUS yang akan membuat Australia mengembangkan program kapal selam bertenaga nuklir bersama Amerika Serikat dan Inggris.
Amerika Serikat dan Inggris sama-sama menolak kekhawatiran mereka dan mengatakan kepada dewan bahwa AUKUS tidak melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.***