Network
EDITORNEWS.ID - Jumlah korban tewas di Turki akibat gempa 6 Februari naik menjadi 41.020 pada Senin, 20 Februari 2023, yang dilangsir oleh kantor berita Anadolu berdasarkan informasi dari otoritas bencana AFAD negara itu.
Angka baru itu mendorong total korban tewas menjadi 47 000, termasuk 5.900 yang dilaporkan di Suriah. Namun, angka-angka Suriah tidak diperbarui sesering Turki.
Operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah sepanjang wilayah perbatasan Turki-Suriah hampir semuanya telah berakhir, ketika tim penyelamat bergerak untuk mengambil mayat dari bawah puing-puing.
Aktifitas untuk evakuasi para penyintas telah resmi berakhir di sembilan provinsi yang dilanda gempa, kecuali Kahramanmara dan Hatay, kepala otoritas bencana AFAD, Yunus Sezer, mengatakan kepada wartawan di Ankara pada hari Minggu, 19 Februari 2023.
Baca Juga: Bikin Was-Was, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, Kembali Meluncurkan Sekaligus Dua Rudal Nuklir
"PBB berkomitmen penuh untuk berbuat lebih banyak untuk membantu semua warga Suriah," katanya.
Para aktivis dan pekerja bantuan di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah mengeluhkan kurangnya bantuan PBB pada hari-hari setelah gempa 6 Februari.
Sejauh ini, lebih dari 140 truk yang membawa bantuan PBB telah melakukan perjalanan dari Turki ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak sejak bencana itu, di mana lebih dari 9.000 bangunan hancur total atau sebagian, menyebabkan setidaknya 11.000 orang kehilangan rumah mereka.
Menurut PBB, kebutuhan paling mendesak dari mereka yang terkena dampak sekarang termasuk tempat berlindung seperti tenda.
Sekitar 600 sekolah telah dihancurkan di Suriah, kata Yasmine Sherif, direktur dana PBB Education Cannot Wait (ECW), kepada Al-Jazeera. Dana tersebut menyalurkan bantuan darurat senilai 7 juta dolar AS.***
