Seorang Perempuan Hong Kong Kehilangan Lebih Dari 12 Miliar Dalam Tipu Muslihat Kripto

- 11 Februari 2023, 21:34 WIB
Ilustrasi, Kripto
Ilustrasi, Kripto /

EDITORNEWS.ID - Pusat keuangan China telah mendorong investasi dalam aset virtual untuk meningkatkan kredensial fintech-nya.

Akan tetapi, sifat anonim cryptocurrency dan kurangnya regulasi membuatnya populer di kalangan penipu. Kerugian dari penipuan tersebut juga meroket menjadi HK$1,28 miliar (US$163 juta) dari HK$114 juta pada 2020.

Hampir 1.900 penipuan yang melibatkan cryptocurrency dilaporkan ke polisi Hong Kong dalam 10 bulan pertama tahun lalu. Peningkatan besar pada 494 di seluruh tahun 2020, kata polisi kepada AFP.

Selanjutnya, dalam satu kasus baru-baru ini, seorang wanita berusia 58 tahun menjadi korban penipu rumit yang dimulai dengan seorang kenalan online yang menjanjikan anak kucing sebagai hadiah, menurut polisi.

Baca Juga: Kerja Sama Pertahanan Antara Korea Utara dan Rusia Tidak Baik untuk Semenanjung Korea

Kemudian, ia diberitahu bahwa anak kucing itu telah mati saat diangkut ke Hong Kong dari luar negeri; bahwa dia berhak atas pembayaran asuransi.

Tetapi, dia juga diberitahu bahwa dia harus membayar "biaya administrasi" untuk melepaskan dana asuransi, mendorongnya untuk melakukan 40 pembayaran kripto secara kolektif senilai US$773.000.

Banyak penipuan kripto tidak ada hubungannya dengan teknologi dan lebih mengandalkan trik kepercayaan diri kuno atau pemerasan.

"Cryptocurrency dan NFT adalah aset virtual yang sangat spekulatif," tambah polisi.

"Kehati-hatian harus diperhatikan ketika melakukan transaksi dan investasi yang relevan."

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x