Data Intelijen: Intel AS Mengusir Pasukan China dan Membantu India Memenangkan Bentrokan Perbatasan

22 Maret 2023, 20:47 WIB
New Delhi mengusir serangan Tiongkok di dataran tinggi Himalaya /

EDITORNEWS.ID - Informasi yang dibagikan oleh Washington dilaporkan membantu New Delhi mengusir serangan Tiongkok di dataran tinggi Himalaya.

Informasi intelijen AS secara real-time tentang posisi pasukan Tiongkok berperan penting dalam memungkinkan India untuk mengusir serangan perbatasan di wilayah yang disengketakan di dataran tinggi Himalaya akhir tahun lalu, demikian yang dilaporkan outlet media Washington.

Berbagi intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan militer AS, termasuk citra satelit, memperingatkan India tentang posisi dan kekuatan pasukan Tiongkok sebelum serangan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), US News & World Report mengatakan pada hari Senin, 20 Maret 2023.

Dan mengutip orang-orang tak dikenal yang akrab dengan insiden tersebut. Pasukan India siap untuk bentrokan berikutnya di wilayah Arunachal Pradesh.

Tidak seperti pertempuran perbatasan sebelumnya, insiden tersebut tidak mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Musim Gempa: Kini Gempa Kuat Mengguncang Afghanistan yang Dikonfirmasi Berkekuatan 6,5

Korban dibatasi sekitar selusin orang terluka, klaim laporan tersebut, dan pasukan PLA mundur kembali ke wilayah Tiongkok.

Laporan intelijen yang dibagikan lebih rinci dan disampaikan lebih cepat daripada apa pun yang sebelumnya diberikan AS kepada militer India.

"Mereka sedang menunggu, dan itu karena AS telah memberi India segalanya untuk sepenuhnya siap menghadapi ini," kata outlet media yang mengutip salah satu sumber. "Ini menunjukkan kasus uji keberhasilan bagaimana kedua militer sekarang bekerja sama dan berbagi kecerdasan."

Bantuan tersebut juga mencerminkan "era baru kerja sama di antara kedua kekuatan sebagai pengakuan atas ambisi bersama mereka untuk mendorong kembali ekspansionisme Tiongkok."

Mantan pejabat Pentagon Vikram Singh mengatakan kepada outlet tersebut bahwa PLA sedang dalam "fase penyelidikan dan pengujian."

Dia menambahkan, "Mereka ingin tahu bagaimana orang India dapat dan akan merespons dan melihat apa yang dapat dideteksi oleh orang India. Ini tentang China yang bersiap untuk konflik di masa depan."

Para pejabat China menolak mengomentari bentrokan yang dilaporkan dengan pasukan India, kata outlet tersebut.

Ketegangan di wilayah perbatasan semakin tinggi sejak pertempuran tahun 2020 yang pecah di Lembah Galwan setelah China keberatan dengan pembangunan jalan oleh India di wilayah yang diklaimnya.

Kemudian, perkelahian tersebut dilaporkan mengakibatkan 20 kematian di pihak India dan empat di pihak China.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler