Gempa Bumi Turki-Suriah Menempati Urutan Ketujuh Bencana Alam Paling Mematikan Abad Ini

11 Februari 2023, 11:14 WIB
Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan perjalanan pertamanya yang dilaporkan ke daerah-daerah yang terkena dampak sejak gempa. /

EDITORNEWS.ID - Jumlah korban tewas yang dikonfirmasi dari gempa paling mematikan di wilayah itu dalam dua dekade mencapai lebih dari 23.700 di seluruh Turki selatan dan barat laut Suriah empat hari setelah melanda, dilansir oleh Reuters.

Ratusan ribu orang lainnya telah kehilangan tempat tinggal dan kekurangan makanan dalam kondisi musim dingin yang suram.

Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan perjalanan pertamanya yang dilaporkan ke daerah-daerah yang terkena dampak sejak gempa.

Ia mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo bersama istrinya Asma, berdasarkan keterangan media pemerintah setempat.

Baca Juga: Pihak Instagram Sikat Akun yang Memiliki Unsur Pornografi dan Pekerja Seks Komersial

Pemerintahnya juga menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan di seluruh garis depan perang saudara 12 tahun negara itu.

Gempa bumi yang melanda pada dini hari Senin menempati urutan ketujuh bencana alam paling mematikan abad ini.

Mengingat tsunami Jepang tahun 2011 dan mendekati 31.000 orang yang tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada tahun 2003.

Erdogan pada Jumat mengunjungi Provinsi Adiyaman Turki, di mana dia mengakui respons pemerintah tidak secepat yang seharusnya.

Baca Juga: Rusia Menghantam Fasilitas Listrik di Seluruh Ukraina dengan Rudal, Setelah Zelenskiy Mengakhiri Tur Ke Ibu Ko

"Meskipun kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan terbesar di dunia saat ini, itu adalah kenyataan bahwa upaya pencarian tidak secepat yang kami inginkan," katanya.

Dia juga mengatakan penjarahan toko-toko telah terjadi di beberapa daerah.

Erdogan mencalonkan diri untuk pemilihan ulang dalam pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Mei dan lawan-lawannya telah memanfaatkan masalah ini untuk menyerangnya.

Pilkada sekarang bisa ditunda karena musibah.

Musibah ini akan menjadi tantangan terberat dalam dua dekade kekuasaan Erdogan.

Bahkan, sebelum gempa bumi, telah menyerukan solidaritas dan mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai "kampanye negatif untuk kepentingan politik".***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler