Posisi Erdogan Terancam Mendekati Pemilihan Presiden Tahun Ini, Imbas dari Gempa Turki-Suriah

- 10 Februari 2023, 11:13 WIB
Erdogan terancam posisnya dalam Pemilihan Presiden Mei 2023
Erdogan terancam posisnya dalam Pemilihan Presiden Mei 2023 /

EDITORNEWS.ID - Hidup jutaan jiwa penduduk yang bermukim sepanjang area Turki-Suriah terdampak gempa berubah selamanya pada Senin pagi hari. Kala mayoritas warga masih terlelap dalam mimpi indahnya, dua gelombang gempa bumi dahsyat menghantam bertubi-tubi, menghantarkan mimpi buruk yang nyata.

Data menyebutkan gempa berkekuatan 7,8 SR Turki dan 7,5 SR di Suriah sebagai gempa bumi terkuat yang menimpa Turki-Suriah selama hampir seabad ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah orang yang terkena bencana pada 23 juta jiwa.

Setidaknya 6.000 bangunan runtuh, dimana banyak warga masih berada di dalamnya. Upaya penyelamatan terus menjadi prioritas utama, dengan sekitar 25.000 orang dikerahkan di Turki dan ribuan lainnya dikirim sebagai bantuan dari luar negeri — namun badai musim dingin yang menggigit kini mengancam kehidupan para penyintas yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Lain cerita bagi Suriah - negara yang dilanda perang dan terorisme selama 12 tahun - paling tidak siap menghadapi krisis semacam ini. Infrastrukturnya yang sudah sangat tak memadai, ditambah sanksi Barat yang terus membayangi, membawa trauma atas trauma bagi pemukim Suriah. Ribuan dari mereka yang berada di daerah yang terkena dampak telah menjadi pengungsi atau orang-orang yang terlantar dalam negeri.

Baca Juga: Saat Korban Gempa Turki-Suriah melewati 20.000 Membikin Pudar Harapan Bagi Para Penyintas

Satu Tahun Krusial Bagi Negara Turki

Tahun ini akan menjadi titik infleksi bagi Turki. Titik infleksi adalah titik di mana arah kurva berubah sebagai respons terhadap suatu peristiwa, dikutip dari Vibizmedia, Jumat (10/2). Pemicu persimpangan jalan politik ini ditengarai oleh semakin dekat masa pemilihan presiden, yakni tanggal 14 Mei 2023. Hasil pemilihan itu akan menentukan apakah Presiden Recep Tayyip Erdogan saat ini tetap berkuasa atau tidak.

Tanggapan Erdogan terhadap bencana tersebut dan pertanyaan seputar mengapa begitu banyak bangunan yang tidak dirancang memadai untuk menahan getaran seperti itu - kini memainkan peran mayor pada masa depan politiknya.

"Jika upaya penyelamatan korban salah penanganan dan orang-orang menjadi frustrasi, akan ada reaksi balik yang tak menyenangkan," Mike Harris, pendiri Cribstone Strategic Macro, menuturkan kepada CNBC pada hari Selasa.

“Dan masalah lainnya tentu saja, adalah bangunan yang telah runtuh. Sejauh ini dibangun di bawah kode baru yang mana pihak berwenang tidak memberlakukan peraturan. Hal ini mungkin menjadi pukulan serius bagi Erdogan," sambungnya dilansir dari CNBC (10/2).

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x