EDITORNEWS – Setiap anak pasti pernah melakukan kenakalan maupun kesalahan baik disengaja maupun tidak
Sehingga membuat orang tua kesal, sebagai orang tua pasti pernah memarahi, membentak atau bahkan memukul sang anak.
Meskipun hanya Kesalahan yang kecil terkadang orang tua tetap merasa kesal dengan kesalahan sang anak.
Baca Juga: Simak 5 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mata
Anak yang terlalu aktif sehingga sulit diatur juga menyebabkan orang tua kesal sering memarahinya, bahkan di tempat umum sekalipun.
Namun perlu diketahui bahwa memarahi sang anak bukan menyebakannya menjadi jera melainkan bisa membuatnya merasa tersakiti, bahkan memberikan efek negatif bagi anak.
Banyak dampak negatif yang dapat dialami sang anak antara lain anak dapat tumbuh menjadi pemarah dan agresif, perkembangan otak akan terganggu dan berpengaruh pada kesehatan mental.
Baca Juga: Kalina Ocktaranny dan Vicky Prasetyo Memilih Nikah Sirih Meski belum Mengantongi Restu Ayah
Baca Juga: Fitur Baru Pada Chrome Dengan Menempatkan Teks pada Suara Dan Video
Selain itu Studi yang dilakukan oleh Elizabeth Gershoff dari The University of Texas menemukan bahwa "semakin sering anak-anak dipukul saat kecil".
"Semakin besar kemungkinan mereka akan menentang orang tua dan menunjukkan perilaku anti-sosial saat dewasa.
Menurut Gershoff dan timnya, memukul anak berisiko meningkatkan agresi, serta menimbulkan masalah pada perkembangan kesehatan mental dan kognitif anak.
Baca Juga: Kenali Dampak Dari Perpisahan Orang Tua Bagi Anak dan Juga Cara Mengatasinya
Baca Juga: Tiga Tahun Jomblo, Kini Suzy Kencan Mesra Dengan Nam Joo Hyuk. Ungkap Kebenarannya
Selain itu psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi membenarkan bahwa kekerasan fisik seperti dipukul atau dicubit sambil dimarahi bisa berdampak pada psikologis anak.
Setelah mengetahui dampak negatif yang akan dialami sang anak sebaiknya hindari memarahi sang anak.
Apalagi sampai memukulnya, cukup diberi peringatan secara lembut kepada sang anak agar ia tidak merasa tersakiti.***