Filipina Tetap Terbuka untuk Diplomasi dengan China, Upaya Penyelesaian Sengketa

- 6 Januari 2024, 13:53 WIB
Militer Filipina tegas meminta China untuk melakukan tindakan berbahaya di Laut China Selatan, pasalnya kapal angkatan laut China mencoba provokasi dengan mengikuti dan memotong jalur kapal angakatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan beberapa pekan lalu.
Militer Filipina tegas meminta China untuk melakukan tindakan berbahaya di Laut China Selatan, pasalnya kapal angkatan laut China mencoba provokasi dengan mengikuti dan memotong jalur kapal angakatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan beberapa pekan lalu. /Warta Pontianak /

EDITORNEWS.ID - Penasihat keamanan nasional Filipina mengatakan pada hari Jumat, 5 Januari 2024, bahwa mereka masih tetap terbuka untuk diplomasi dalam penyelesaian masalah dengan China. Manila masih percaya bahwa penyelesaian masalah Laut Cina Selatan dapat diselesaikan melalui dialog damai.

Pernyataan Eduardo Ano ini dikeluarkan setelah sebelumnya pihak Beijing menuduh bahwa, patroli yang dilakukan Filipina dan Amerika merupakan tindakan provokatif dan semakin memperparah situasi yang sedang terjadi.

"Patroli bersama yang kami adakan dengan Amerika Serikat dan potensi kegiatan di masa depan dengan negara-negara sekutu lainnya, menunjukkan komitmen bersama kami terhadap tatanan internasional berbasis aturan serta untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Ano.

Ditanyai tentang pernyataan Ano, kedutaan besar China di Manila hanya mengulangi apa yang dikatakan pihak kementerian luar negerinya.

Baca Juga: Inggris Dilanda Banjir Setelah Hujan Lebat, Debit Air Sungai semakin Membludak

Dua kapal angkatan laut China telah membayangi kapal-kapal Filipina dan AS yang melakukan patroli bersama yang baru-baru ini selesai, kata militer Filipina, Kamis, 4 Januari 2024.

Latihan maritim dua hari itu melibatkan empat kapal dari angkatan laut Filipina dan empat kapal dari armada Indo-Pasifik AS, termasuk kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson. Patroli berakhir pada hari Kamis dan kapal-kapal AS tiba di pelabuhan Manila pada hari Jumat.

Patroli gabungan yang dilakukan oleh Filipina dan AS ini, merupakan tindakan yang kedua kalinya dilakukan dalam kurun waktu dua bulan terakhir di Laut Cina Selatan yang semakin memanas.

“Filipina tetap terbuka untuk diskusi diplomatik dengan China dan menegaskan kembali komitmennya untuk membina hubungan baik dengan semua negara," kata Ano.

Baca Juga: China Gelar Patroli di Laut Cina Selatan, Situasi Semakin Menegang

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x