Network
EDITORNEWS.ID - Anita Bhagwandas benar-benar jelek." Ini adalah komentar anonim yang ditinggalkan di fitur online 10 tahun yang lalu, ketika saya digambarkan bersama rekan-rekan kulit putih saya yang lebih menarik secara konvensional.
Ini bukan informasi baru bagi saya; Saya selalu merasa sangat tidak menarik dalam hal penampilan saya. Dan sekarang, inilah bukti untuk dilihat semua orang.
Ini tampaknya hanya fakta menyedihkan dari kehidupan kita di era teknologi kita, dan konsensusnya adalah bahwa saya harus melupakan semuanya. Kecuali bahwa saya tidak bisa. Saya tidak bisa membiarkan kata "jelek" dalam diri saya.
Editor situs web melangsir: "Hal-hal ini terjadi pada wanita yang berhadapan dengan publik sepanjang waktu, terutama wanita kulit berwarna," ketika saya memintanya untuk menghapus komentar (dia melakukannya), imbuhnya.
Dan sekarang, inilah bukti untuk dilihat semua orang.
Seandainya troll itu mengkritik tulisan saya, menyebut saya "tampak aneh", bahkan "jalang gemuk" adat atau salah satu penghinaan serupa yang pernah saya terima sebelumnya.
Mungkin saya tidak akan begitu terguncang, tetapi di sini ada konfirmasi online dari orang asing tentang bagaimana perasaan saya yang sebenarnya tentang diri saya sendiri.
Ini adalah kebenaran yang tak terbantahkan: Saya jelek.
Saya memiliki hubungan yang kompleks dengan kata itu sepanjang hidup saya. Tumbuh menjadi gadis India berukuran plus dan berkulit gelap di Wales pada 1990-an dan 2000-an, saya ingin terlihat seperti orang lain selain diri saya sendiri.
