EDITORNEWS.ID - Anwar mengatakan bahwa pemerintah berusaha mengurangi utangnya tanpa mempengaruhi program pembangunannya, hal tersebut diucapkan dalam konferensi pers setelah rapat kabinet.
"Negara tidak dapat lagi bertahan dengan defisit anggaran yang tinggi dan kami berusaha untuk mengurangi utang; dengan pengurangan yang tidak membebani program pembangunan," imbuhnya.
Beberapa masukan dari para menteri juga sudah diterima dan dipertimbangkan oleh PM Malaysia.
Bulan lalu, dalam pidatonya di Dialog Anggaran 2023, Anwar yang juga menteri keuangan mengatakan bahwa utang nasional Malaysia telah mencapai RM1,5 triliun (US$350 miliar).
Baca Juga: Akibat Gempa Bumi yang Melanda Turki dan Suriah Minggu Ini Mendekati 16.000 Korban Tewas
Mengutip New Straits Times, mengatakan bahwa angka tersebut, yang mencakup kewajiban, telah melebihi 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan jelas memiliki dampak langsung pada ekonomi.
Anwar mengatakan angka tersebut juga menunjukkan bahwa defisit anggaran negara akan melebar lebih jauh dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,8 persen dari PDB untuk tahun 2022.
"Masalah utang kita sudah menyentuh RM1,2 triliun dan kalau liabilitas dimasukkan utang itu RM1,5 triliun," ujarnya.
Mantan PM Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa Malaysia dibebani dengan utang lebih dari RM1 triliun menyusul kemenangan koalisi oposisi dalam Pemilihan Umum 2018.