Pro Kontra Childfree Gita Savitri Berlanjut, Bolehkah Childfree Dalam Islam?

- 10 Februari 2023, 18:20 WIB
Pandangan islam mengenai childfree
Pandangan islam mengenai childfree /

EDITORNEWS.ID - Youtuber dan Influencer Gita Savitri sedang hangat diperbincangan khalayak publik. Bagaimana tidak? Melalui kanal youtube dan reels instagramnya, Gita seolah mengkampanyekan Childfree secara terselubung.

Mulai dari opini bahwa childfree bisa menjadi anti penuaan alami, tidak terbebani dengan masalah pendidikan dan pengasuhan anak, waktu tidur yang cukup bagi orang dewasa, hingga kurang stres lantaran teriakan bayi. Banyak yang mendukung dan menghargai pilihan Gita sebagai seorang perempuan. Namun, lebih masif lagi yang menentang keputusan hidupnya.

Gita sendiri adalah seorang wanita muslim yang kini tinggal di Hamburg, Jerman. Ia menikahi Paul Andre Partohap pada bulan Agustus 2018. Paul diketahui mualaf mengikuti agama sang istri, Gitazav. Mereka sering membagikan momen kebersamaan yang manis dan kompak.

Nah, meskipun keduanya muslim tetapi mereka tidak mengikuti salah satu anjuran islam untuk memiliki anak dan memperbanyak keturunan Rasulullah SAW. Kira-kira bagaimana sih pandangan islam terkait anak? Bolehkan seseorang memilih childfree padahal mampu dari berbagai segi? Simak penjelasannya.

Baca Juga: HYBE, Rumah Bagi BTS Akan Menjadi Pemegang Saham Terbesar 14,8 Persen di SM Entertainment

Merujuk ijtihad Imam Al-Ghazali, hukum asal childfree adalah boleh atau sekadar tarkul afdhal, meninggalkan keutamaan yang seharusnya sangat dianjurkan. Bila motifnya baik dan dapat diterima secara fiqih Islam maka boleh, bila tidak maka tidak boleh.

Apa saja motif yang diperbolehkan? Motif yang diperkenankan antara lain (1) masalah finansial, (2) motif seksual/keselamatan, (3) kekhawatiran menyengsarakan anak di masa depan, (4) kelainan genetik/gangguan kesehatan, dan (5) alasan sosial yaitu masih banyaknya anak-anak terlantar yang bisa diadopsi dan dirawat. Maka, motif tersebut masih dapat diterima secara fiqih Islam, dilansir dari NU Online, Jumat (10/2).

Lain halnya bila motifnya karena keyakinan yang keliru. Misal, khawatir bila yang dilahirkan anak perempuan, tidak mau melahirkan dan nifas lantaran terlalu menjaga kebersihan diri atau bentuk tubuhnya. Selain itu, childfree seharusnya tidak dijadikan solusi atau prinsip tanpa adanya upaya dari diri untuk menangani persoalan yang mengakar.

Ning Imaz Fatimatuz Zahra, dalam kanal Youtube Nu Online, menjelaskan bahwa memiliki anak sejatinya mengandung unsur ibadah. Dari segi ranah kemasyarakatan, anak akan menjadi regenerasi dan investasi bagi bangsa, agama, maupun negara.

Baca Juga: Peneliti Asal Belanda Mendadak Viral Usai Prediksi Gempa di Turki

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah