Indonesia Adalah Salah Satu Raksasa Ekonomi Digital Terbesar di Dunia

- 30 Maret 2023, 08:30 WIB
Sekarang disebut sebagai "efek jaringan"
Sekarang disebut sebagai "efek jaringan" /

EDITORNEWS.ID - Berakar pada 1980-an, Hukum Metcalfe berteori bahwa nilai jaringan didasarkan pada berapa banyak orang atau benda yang terhubung dengannya.

Sekarang disebut sebagai "efek jaringan" setelah beberapa dekade modifikasi, ini adalah konsep yang dapat diterapkan pada teknologi, keuangan, jejaring sosial, perangkat lunak, layanan cloud, layanan Web3, dan banyak lagi.

Intinya, agar layanan ini berkembang dan berkembang, tingkat adopsi yang membuatnya lebih bermanfaat bagi pelanggan baru untuk Berlangganan atau memanfaatkan Layanan harus dijangkau.

Konsep ini dapat diterapkan pada industri yang menyediakan layanan melalui beberapa penyedia kepada audiens pelanggan dan pengguna akhir yang berkembang pesat seperti industri pusat data saat pasarnya berkembang dunia.

Memasuki Indonesia, 73,7 persen dari lebih dari 270 juta penduduk menggunakan internet setiap hari, menjadikannya salah satu ekonomi digital terbesar di dunia.

Baca Juga: Komitmen Global Schneider Electric untuk Mempercepat Kemajuan dan Masa Depan Indonesia

Namun, dibandingkan dengan Singapura 183 watt per kapita, kapasitas pusat data Indonesia secara keseluruhan saat ini setara dengan hanya 0,6 watt daya per orang, ketidakcocokan yang signifikan mengingat populasi online negara tersebut.

Di situlah letak kesenjangan signifikan yang perlu diisi, di mana pusat data dengan jaringan yang dapat diandalkan sangat penting untuk mendukung ekonomi digital bisnis yang sedang berkembang yang menyimpan dan memproses data dan menghosting aplikasi online untuk tujuan mereka Pengguna.

Nilai platform pusat data tidak hanya terletak pada ukuran atau kekuatannya tetapi apakah bisnis dan penyedia layanan dapat mengandalkannya dan manfaat yang diberikannya kepada pengguna akhir.

Penyebaran pusat data di Indonesia untuk mendukung akses masyarakat ke layanan digital dan ekonomi digital yang berkembang menciptakan jaringan berharga yang akan menguntungkan bisnis dan pengguna.

Ini berarti perusahaan mendekatkan data mereka dengan pelanggan dengan mengadopsi solusi lokal yang mengurangi latensi dan meningkatkan kedaulatan data, membuatnya lebih mudah dan lebih aman bagi perusahaan untuk beroperasi dan bertransaksi online, dan bagi individu untuk mengakses layanan digital dan berpartisipasi dalam ekonomi digital global.

Dorongan untuk memindahkan data, cloud, dan layanan komputasi lebih dekat ke pelanggan memerlukan strategi lokal yang ditawarkan oleh penyedia yang menjaga pengalaman pengguna sebagai area fokus.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Pemda untuk Kembangkan dan Promosikan Potensi Wisata Daerah

Manfaat finansial dari pengalaman pelanggan yang unggul jelas, menciptakan nilai bagi bisnis dan pelanggan.

Perusahaan membangun keunggulan kompetitif dengan menawarkan pengalaman pengguna terbaik, dan menciptakan lingkaran pertumbuhan di mana pertumbuhan digital mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebaliknya. Pusat data sangat penting untuk memperkuat loop ini.

Kunci sebenarnya yang membuka efek jaringan dari potensi penuh pusat data di pasar adalah kemampuan untuk menyediakan layanan, skala, jangkauan, dan fleksibilitas yang dibutuhkan pelanggannya.

Fleksibilitas telah menjadi sangat diperlukan bagi penyedia pusat data yang bekerja dengan pelanggan yang mendorong maju dengan teknologi canggih yang membutuhkan materi iklan, Solusi pusat data adaptif.

Penyedia harus fleksibel, apakah mereka menyediakan daya kepadatan tinggi untuk pembelajaran mesin atau mencari penerapan yang lebih kecil untuk memfasilitasi pengisian EV, data off-load, dan pembaruan firmware dan perangkat lunak untuk generasi baru mobil, truk, dan kendaraan lainnya.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x