Pam Akan Berikan Layanan Air Bersih Perpipaan di Jakarta Ditahun 2030

- 2 September 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi air PAM
Ilustrasi air PAM /palyja.co.id/Lusi Nafisa

EDITORNEWS - Air bersih merupakan salah satu kebutuhan setiap individu dan mereka akan resah jika mengalami kesulitan air.

Sebuah pengakuan dari Direktur Utama PT PAM Jaya Priyatno B Hernowo mengatakan dirinya akan membuat layanan perpipaan air bersih di DKI Jakarta.

Bambang menargetkan 100 persen dari seluruh warga Jakarta dapat terlayani air bersih perpipaan pada tahun 2030 mendatang.

Rencana yang sedang dibuat ileh Bambang baru bertahan mencapai 65 persen dimana angka ini tercatat hingga Juli 2020.

Baca Juga: Puluhan Kios Pasar Bawah Bangko Hangus Dilalap Si Jago Merah

Sebelumnya dibulan Juli 2020 jumlah pengguna layanan air bersih perpipaan di Jakarta mencapai 907.000 pelanggan

"Kita lihat bahwa saat ini cakupan layanan kita adalah 65 persen sementara jumlah pelanggan adalah 907.000 pelanggan sampai Juli," ucap Priyatno Bambang Hernowo dalam diskusi secara virtual, Rabu, 1 September 2021.

Lebih lanjutnya Bambang menyebut, 81 persen layanan air baku minum perpipaan di Jakarta saat ini masih bergantung dari Waduk Jatiluhur di Purwakarta Jawa Barat.

"Kita tahu sumber air dan cakupan air di DKI Jakarta itu secara sumber airnya sangat tergantung dengan air baku yang berasal dari luar jakarta. 81 persen layanan air baku minum perpipaan di Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur," lanjut.

Meskipun Kota Jakarta dilewati oleh 13 sungai dan memiliki sebanyak 108 embung, waduk, serta situ namun tetap harus dipantau kebersihan air tersebut melalui perawatan air berstandar.

Baca Juga: Pemerintah Sampaikan Tak Setuju dengan Importasi Beras dengan Bulog

Dari hasil penelitian Bambang menambahkan saat ini sekitar 20.725 liter air mengalir di Jakarta setiap detiknya sehingga masih membutuhkan sekitar Ko 13.000 liter air setiap detiknya.

"Dari ini semua kita masih kekurangan kurang lebih 13.000 liter per detik. Apabila kita kemudian akan mencapai layanan 100 persen," tuturnya.

Bambang menyatakan dari lima kota Administrasi di DKI Jakarta saat ini masih ada yang belum memiliki sistem perpipaan.

Untuk mengatasi masalah ini ditahun 2019 pihaknya membangun Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yaitu unit sistem desalinasi untuk merubah air laut menjadi air tawar yang kemudian didistribusikan kepada warga di kepulauan tersebut.

"Saat ini ada sembilan pulau yang sudah dilayani dengan pipa SWRO," ujarnya.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah