Indonesia Satu dari Sedikit Negara yang Telah Mengamankan Suppy Vaksin untuk Keperluan Dalam Negeri

- 31 Desember 2020, 12:57 WIB
pemerintah akan pastikan supply vaksin Covid-19 aman
pemerintah akan pastikan supply vaksin Covid-19 aman /Kemkes/

EDITORNEWS - Pemerintah mengamankan supply 100 juta dosis vaksin untuk kebutuhan dalam negeri.

Hal ini dilakukan melalui kesepakatan pembelian di muka antara Bio Farma dengan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis, dan Indofarma dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan POM ke Bio Farma sebagai pengakuan bahwa fasilitas produksi Bio Farma untuk vaksin COVID 19 sudah siap digunakan untuk produksi vaksin COVID 19.

Baca Juga: Jisoo Dan Lisa Blackpink Akan Debut Sebagai Penyanyi Solo

Baca Juga: Kiano Mendapat Mobil Seharga Miliaran Rupiah Sebagai Kado Ulang Tahun

Proses ini disaksikan oleh Menteri Kesehatan bersama Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri I BUMN, dan Kepala Badan POM di Kantor Biofarma,30 Desember 2020.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa pemerintah indonesia telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pengadaan vaksin.

Indonesia satu dari sedikit negara yang telah mengamankan suppy vaksin untuk keperluan dalam negeri.

Selain itu sebagai wujud pemerataan vaksin di dunia, Indonesia juga berkontribusi melalui CEPI untuk pengadaan vaksin dunia.

Baca Juga: Heboh Pemberitaan Virus Covid-19 yang Baru, Menkes Budi Gunadi Minta Masyarakat Tak Perlu Panik

Baca Juga: Kota Jambi Menutup Akhir Tahun 2020 Dengan Genangan Air

“Dalam track multilateral, proses diplomasi kita telah bekerja dengan WHO GAVI dll dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui AMC (Advance Market Commitment), dengan perolehan 3-20 persen jumlah penduduk. Kita akan terus mengawal proses ini” tegas Retno

Selain itu kerjasama juga dilakukan dalam rangka pertukaran data scientific untuk pemanfaatan EUA. Hal ini sejalan dengan arahan presiden bahwa keamanan dan keselamatan masyarakat Indonesia tetap yang utama.

Baca Juga: Kota Jambi Menutup Akhir Tahun 2020 Dengan Genangan Air

Baca Juga: Resmi Dilarang Oleh Pemerintah, Front Pembela Islam Ubah Gelar Menjadi Front Persatuan Islam

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa saat ini pemerintah berkejaran dengan waktu dalam menanggulangi COVID 19. Pembelian vaksin dari covavax dan astrazeneca yang dilakukan pemerintah indonesia memberikan kepastian kepada masyarakat indonesia atas produk vaksin yang nanti akan digunakan.

Segera setelah EUA diberikan, Kementerian Kesehatan akan bergerak cepat untuk mendistribusikan vaksin dan melakukan proses vaksinasi

“Tahap pertama penyediaan dan persetujuan vaksin insya allah dalam waktu 1-2 minggu. Sehingga kami di Kemenkes bisa masuk memikirkan tahap 2 mendistribusikan vaksin ke seluruh pelosok wilayah Indonesia dalam waktu yang singkat untuk diberikan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia” jelas Budi.

Kepala Badan POM Penny G Lukito sendiri menegaskan bahwa sesuai arahan presiden bahwa jaminan keselamatan dan kehati-hatian dalam pengadaan vaksin COVID 19 sangat diutamakan, mulai dari aspek mutu hingga efikasi vaksin.

Peny menyatakan bahwa hasil Uji klinis vaksin COVID 19 di Bandung memberikan hasil yang menggembirakan. Proses selanjutnya adalah menunggu hasil uji interim tahap 3 untuk selanjutnya disandingkan dengan hasil Uji dari Negara lain yang juga melakukan uji klinis cinovac yaitu Turki, Chili, dan Brazil

“Uji klinis kami lakukan dengan cermat dan mengutamakan kehati hatian, dalam rangka pemberian EUA” ungkap Penny.

Baca Juga: Ratusan Brimob, TNI, dan Polri Gagaglkan Rencana Jumpa Pers FPI

Penny menambahkan bahwa hasil uji klinis di negara Brazil dan Turki sudah keluar hasil ujinya dan didapatkan hasil yang konsisten dengan uji yang di bandung.

Wakil Menteri 1 BUMN Pahala Mansury menyatakan bahwa BUMN bahu membahu bersama pemerintah untuk bergerak cepat dalam menghadirkan vaksin di Indonesia.

“Di sisi kesehatan, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kemenkes dan Kemenlu mulai dari awal membuka akses dan menghadirkan ketersediaan vaksin dan alat pendukung vaksinasi lainnya”

Pemberian CPOB kepada Biofarma juga menjadi pengakuan terhadap kesiapan dan komitmen biofarma untuk memproduksi vaksin dari awal.

Baca Juga: Polda Jawa Timur Berlakukan Jam Malam, Demi Cegah Kerumunan

Baca Juga: Polisi Tolak Kabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Ustadz Maaher

ketua tim riset uji klinis vaksin COVID 19, Prof. Kusnandi Rusmil menyatakan bahwa proses penyuntikan uji klinis vaksin COVID 19 sudah selesai. Hasil pemantauan terhadap 1.620 relawan mengalami reaksi ringan seperti demam dan pegal ringan.

“Laporan interim fase dua akan diberikan ke BPOM pada januari 2021” tambah Kusnadi

Biofarma sendiri sudah memiliki sistem distribusi digital untuk menjamin distribusi vaksin COVID 19 reliable, akuntable, dan terjamin mutunya.

Baca Juga: Foto Roy Marten Mendekap Gading Viral Di Media Sosial

Baca Juga: Okupansi Hotel Cianjur Masih Remdah Dibandingkan Tahun Sebelumnya

“CPOB sudah kami tunggu, sehingga kami dianggap sudah layak untuk mengamankan program vaksinasi. Kami membuat siatem secara digital sehingga distribusi reliable, akuntable, dan dijamin mutunya” dinyatakan Dirut Biofarma Honesti Basyir.

Vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Di sisi lain, masyarakat tetap diwajibkan untuk disiplin menerapkan prorokol kesehatan 3 M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun, dan Menjaga Jarak. ***

 

 

Editor: Liston

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah