Pertarungan Ekonomi Amerika Serikat Berada di Ujung Jurang Melawan Negara Adidaya Lainya

- 26 Maret 2023, 06:18 WIB
Ekonomi AS saat ini berada dalam situasi yang sangat menantang
Ekonomi AS saat ini berada dalam situasi yang sangat menantang /

EDITORNEWS.ID - Ekonomi AS saat ini berada dalam situasi yang sangat menantang, pengusaha Rusia Oleg Deripaska mengatakan di saluran Telegram-nya pada hari Jumat, 24 Maret 2023.

Dia mengklaim ekonomi AS tidak dapat mengambil beban dari utang pemerintah yang sangat besar di negara tersebut dan pengeluaran yang selangit.

"Militerisasi yang sembrono, sanksi terhadap semua orang, dan petualangan militer di seluruh dunia telah merugikan negara ini hampir $ 33 triliun," kata miliarder, yang dijatuhi sanksi oleh AS tahun lalu. Namun, dia tidak memberikan rincian dari mana angka ini berasal.

Deripaska mencatat bahwa AS tidak pernah sedekat ini dengan kebangkrutan keuangan publik.

Baca Juga: Jokowi Larang ASN Gelar Buka Puasa Bersama, Bagaimana dengan Masyarakat Umum?

"Mencetak lebih banyak uang tidak ada gunanya. Oleh karena itu, mereka akan diam-diam membahas cara menaikkan plafon utang di Kongres," jelasnya.

"Banyak kepala akan menggulung musim semi ini di Washington," katanya, menambahkan bahwa ini akan membuka jalan bagi perdamaian pada tahun 2025.

Menurut pendiri perusahaan aluminium terbesar kedua di dunia, Rusal, Washington juga menghadapi masalah simpanan tanpa jaminan di bank-bank regional yang berjumlah hampir $ 17 triliun.

Awal pekan ini, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Bloomberg bahwa Departemen Keuangan AS sedang meninjau apakah regulator federal memiliki otoritas darurat yang cukup untuk sementara waktu mengasuransikan simpanan yang lebih besar dari batas $250.000 saat ini pada sebagian besar akun.

Baca Juga: Eksperimen yang Tidak Manusiawi: Diduga NATO Telah Menggunakan Uranium Beracun

 

Langkah tersebut dilaporkan sedang dicari oleh Mid-Size Bank Coalition of America, yang mencakup bank-bank dengan aset sebanyak $ 100 miliar.

Sektor perbankan AS baru-baru ini dilanda gelombang kegagalan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank awal bulan ini.

Gejolak telah menyebar ke Eropa, menelan pemberi pinjaman terbesar kedua di Swiss Credit Suisse, yang dipaksa untuk bergabung dengan bank investasi saingan UBS.

Menurut Deripaska, penyelamatan darurat tidak akan menghentikan krisis, yang juga akan menggagalkan UBS Group.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x