Kanselir Jerman Berjanji akan Tetap Memberikan Dukungan Militer ke Ukraina

- 14 Maret 2023, 23:14 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Kanselir Jerman Olaf Scholz. /

EDITORNEWS.ID – Kanselir Jerman Olaf Scholz Meragukan terkait pembicaraan damai yang diusulkan veteran Jerman dengan Rusia. Ia justru berjanji akan melanjutkan pemberian dukungan militer kepada Ukraina.

"Perang agresi Rusia terus berlanjut. Mereka merekrut pasukan baru dan mengirim mereka ke garis depan," kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin, Senin 12 Maret 2023.

Pernyataan dari kanselir Jerman tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan terkait proposal diplomat veteran Jerman Wolfgang Ischinger yang baru-baru ini berinisiatif untuk mengajukan perdamaian guna mengakhiri perang antara Ukraina dengan Rusia.

Menurutnya Ukraina siap berdamai, tetapi bukan perdamaian yang didikte. Ia menyatakan negoisasi tidak dapat dilakukan jika presiden Putin masih melanjutkan agresi militernya.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Italia Menuduh Grup Wagner Terkait Melonjaknya Kasus Imigran di Italia

Kanselir Jerman tersebut menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mengobarkan perang melawan Ukraina yang mengakibatkan ribuan korban tewas termasuk warga sipil dan tentara.

Ia kemudian menyatakan bahwa di Rusia banyak orang tua sedang berduka atas kematian anaknya karena berperang di garis depan yang mengakibatkan banyaknya kehancuran. Menurutnya perang tersebut merupakan rencana imperialis presiden Rusia.

Scholz menegaskan bahwa Jerman bersama sekutunya akan terus mendukung Ukraina dengan memberikan bantuan militernya kepada Ukraina.

"Apa yang kami lakukan saat ini bertujuan untuk mengubah situasi dan mewujudkan perdamaian yang adil bagi Ukraina," tuturnya.

Baca Juga: UE Memperkenalkan Undang-Undang Agen Asing Sehingga LSM Ketakutan Terkait Kebijakan Brussels

Sementara itu, mantan kepala Konferensi Munich, Ischinger memperingatkan bahwa bahwa perang tidak akan selesai jika seseorang masih memberikan dukungan militernya ke Ukraina. Ia menyerukan untuk menempuh jalur diplomatik untuk solusi perdamaian.

Ia menyatakan untuk segera memulai mencari solusi damai bagi Ukraina dan harus dilakukan sekarang juga. Pernyataan tersebut ditulisnya dalam artikel tamu untuk surat kabar Tagesspiegel.

Dia juga mengusulkan kelompok politik-strategis di antara sejumlah negara yang dapat berkontribusi pada solusi perdamaian.

Ischinger mengatakan tugas dari kelompok tersebut harus memeriksa unsur-unsur rencana perdamaian yang dapat tercapai, mengembangkan strategi negosiasi, dan menyiapkan rancangan teks dalam koordinasi dengan pihak berwenang Ukraina.

Baca Juga: Kanada Dilaporkan Telah Mengizinkan Ekspor Senjata Ke Riyadh untuk Memastikan Harga Minyak Rendah

Berbicara mengenai proposal perdamaian tersebut,  Scholz menyatakan bahwa kunci perdamaian ada di tangan Presiden Rusia dengan menarik pasukannya sebagai tindakan awal negoisasi, menurutnya pada pekan lalu.

"Putin perlu memahami bahwa dia tidak akan berhasil dengan invasi dan agresi imperialismenya. Dan bahwa dia harus menarik pasukan ini adalah dasar untuk pembicaraan," kata Scholz dalam wawancaranya dengan penyiar CNN.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi terkemuka India tentang Geopolitik dan Geoekonomi menyatakan bahwa resolusi damai dapat tercapai jika Kiev membatalkan larangannya sendiri untuk bernegoisasi dengan Rusia. Yang mana Presiden Ukraina telah membuat undang-undang yang menghalangi pembicaraan dengan pemerintah Rusia.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah