Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk latihan udara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Baca Juga: Uni Eropa Menangkap Politisi Aivo Peterson Karena Bepergian Ke Rusia dan Diduga Melawan Negara
Ia mengklaim bahwa "risiko perang nuklir di Semenanjung Korea bergeser dari negara imajiner ke negara yang realistis" dan bahwa latihan bersama yang akan datang bersifat "agresif" dan dapat menyebabkan "eskalasi bencana."
Pada hari yang sama, saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, memperingatkan bahwa setiap upaya oleh AS atau Jepang untuk mengganggu uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara di Samudra Pasifik akan diperlakukan sebagai "deklarasi perang".***