Pihak Rusia dan Amerika Berdialog Terkait Konflik Di Ukraina Di pertemuan G20 Untuk Pertama Kalinya

- 3 Maret 2023, 21:47 WIB
Diplomat top Rusia dan Amerika Serikat berbicara tatap muka
Diplomat top Rusia dan Amerika Serikat berbicara tatap muka /

EDITORNEWS.ID - Diplomat top Rusia dan Amerika Serikat berbicara tatap muka pada Kamis, 2 Maret 2023, untuk pertama kalinya sejak invasi Moskow ke Ukraina di sela-sela pertemuan G20, di mana para menteri saling menyalahkan atas konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk mengakhiri perang dan mendesak Moskow untuk membalikkan penangguhannya terhadap perjanjian nuklir New Start, kata seorang pejabat senior AS.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Lavrov dan Blinken berbicara 'saat bepergian' selama kurang dari 10 menit di akhir sesi tertutup dan tidak terlibat dalam negosiasi apa pun, kantor berita Rusia melangsir.

Blinken kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa dia telah memberi tahu Lavrov untuk terlibat dalam diplomasi selama pertemuan yang tidak dijadwalkan itu.

Baca Juga: Pendukung Terbesar Cryptocurrency Kongres Menentang Buletin Komisi Sekuritas dan Bursa

"Saya mengatakan kepada menteri luar negeri bahwa tidak peduli apa lagi yang terjadi di dunia atau dalam hubungan kita, Amerika Serikat akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak atas kontrol senjata strategis, seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet bahkan pada puncak Perang Dingin," tambah Blinken.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS tidak mengharapkan dialog tingkat senior formal lebih lanjut dengan Rusia dalam waktu dekat dan bahwa pihaknya tidak percaya "pertemuan singkat" Blinken dan Lavrov akan mengubah sikap Moskow.

Sebelumnya dalam pertemuan para menteri luar negeri, Amerika Serikat dan sekutu Eropa mendesak negara-negara G20 untuk terus menekan Moskow untuk mengakhiri konflik yang sekarang memasuki tahun kedua.

Rusia yang menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus", membalas, menuduh Barat telah mengubah pekerjaan pada agenda G20 menjadi "lelucon" dan mengatakan delegasi Barat ingin mengalihkan tanggung jawab atas kegagalan ekonomi mereka ke Moskow.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x