Network
EDITORNEWS.ID - Untuk melindungi data EC dan meningkatkan keamanan sibernya, dewan manajemennya telah "memutuskan untuk menangguhkan aplikasi TikTok pada perangkat perusahaan dan perangkat pribadi yang terdaftar di layanan perangkat seluler Komisi," menurut sebuah pernyataan yang diposting oleh badan tersebut pada hari Kamis, 23 Februari 2023.
Staf memiliki waktu hingga pertengahan Maret untuk mematuhi atau kehilangan akses ke email EC dan aplikasi Skype for Business mereka, EURACTIV melangsir.
Seorang juru bicara TikTok mengatakan kepada EURACTIV bahwa larangan itu "salah arah dan didasarkan pada kesalahpahaman mendasar" tentang platform media sosial tersebut.
Juru bicara itu mengatakan perusahaan telah "menghubungi Komisi untuk meluruskan dan menjelaskan bagaimana kami melindungi data 125 juta orang di seluruh UE yang datang ke TikTok setiap bulan."
Baca Juga: NATO Mengecam Karena Membandingkan Konflik Ukraina dengan Star Wars dan Harry Potter
Bulan lalu, sekelompok anggota parlemen Republik di AS memperkenalkan 'No TikTok on United States Devices Act' – yang berupaya melarang platform tersebut di semua perangkat di negara tersebut.
Salah satu penulis RUU itu, Senator Josh Hawley (R-MO) berpendapat pada saat itu bahwa aplikasi tersebut "membuka pintu bagi Partai Komunis Tiongkok untuk mengakses informasi pribadi, penekanan tombol, dan lokasi orang Amerika melalui pemanenan data yang agresif."
Pada Desember 2022, Gubernur Texas Greg Abbott memerintahkan lembaga negara untuk "menghilangkan semua risiko keamanan siber yang ditimbulkan oleh TikTok" dan melarang penggunaan aplikasi pada perangkat yang disediakan pemerintah.
