Network
EDITORNEWS.ID - Pada 4 April 2023 mendatang, Film Buya Hamka akan di tayangkan di seluruh bioskop Indonesia.
Dianggap sebagai salah satu tokoh nasionalis penting dalam sejarah keilmuan Islam di Indonesia, sosok Buya Hamka akhirnya diangkat dalam film layar lebar dengan menghabiskan dana produksi yang tak cuma-cuma.
Film yang menghabiskan dana produksi yang tak cuma-cuma ini menggaet aktor ternama IndonesiaVino G Bastian yang akan memerankan Buya Hamka dan Laudya Cyntia Bella memerankan sebagai istri Buya Hamka.
Di balik kesuksesan sebagai seorang tokoh islam dan sastrawan. Berikut 4 fakta terkait tokoh Buya Hamka, yang dirangkum tim editornews.id :
Baca Juga: Reaksi Lucu Jimin Saat Menyapa Isrinya Taehyung Ketika Sedang Live Streaming
1. Pernah di Penjara
Buya Hamka lahir di zaman ketika pertentangan antara generasi muda dan tua bersinggungan. Pada 1955, dia terpilih sebagai anggota konstituante dan mulai terjun ke dunia politik.
Dia diketahui menolak gagasan Demokrasi Terpimpin yang dikemukakan oleh Soekarno. Pada 1964, setelah Masyumi dibubarkan karena keterlibatan anggotanya dalam pemberontakan PRRI, Hamka pun ikut dipenjara.
2. Tulus dan Tak Pernah Dendam
Setelah dipenjara dan dibebaskan pada awal 1966, Buya Hamka disebut tidak pernah menyesali apa yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan, ia memaafkan apapun karena pernah ditangkap dan penjarakan Bung Karno. Tak hanya itu, meski pernah disakiti Buya Hamka dipercaya dan tulus menjadi imam sholat jenazah Soekarno saat ia meninggal.
Baca Juga: Kritikus Budaya Korea Selatan Sebut Taehyung Punya Andil Besar Dalam Suksesnya Jinny Kitchen
3. Pernah Menjadi Wartawan
Hamka sudah aktif menulis sejak usianya masih belia. Ternyata, Hamka aktif menulis bukan hanya sebagai penuli, tetapi juga sebagai wartawan dan editor. Tercatat pada tahun 1920-an, Ia pernah menjadi wartawan beberapa surat kabar, yaitu Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah.
4. Menguasai Berbagai Bidang Ilmu
Buya Hamka tidak hanya mendalami ilmu keagamaan, dirinya juga menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik.***
