Network
EDITORNEWS.ID - Tahun baru di China akan berpotensi mengalami gangguan, para turis diimbau untuk bersiap menghadapi kabut tebal yang akan menyelimuti daerah-daerah dari Provinsi Hebei di Utara menuju Shanghai selatan, jelas biro cuaca China, Jumat, 29 Desember 2023.
Observatorium Meteorologi Pusat mengeluarkan peringatan merah untuk kabut pertama kalinya sejak 2017 lalu. Kabut ini diperkirakan akan hilang pada Sabtu malam, dimana kondisi gelombang udara dingin yang akan bertiup di seluruh negeri.
Lebih dari 600 penerbangan di berbagai kota ditunda akibat gangguan kabut tebal ini, seperti Urumqi, Shijiazhuang Hebei, Qingdao Shandong dan Shanghai.
Kabut tebal diperkirakan terjadi di beberapa bagian provinsi utara Hebei, provinsi tengah Henan, provinsi timur Anhui, Jiangsu, Zhejiang dan Shandong serta di Shanghai dan Chongqing mulai Jumat pagi, kata Pusat Meteorologi Nasional.
Baca Juga: Viral Kasus Perselingkuhan Suami Seleb TikTok Ira Nandha dengan Seorang Pramugari
Kabut tebal diprediksi di beberapa bagian Hebei, Shandong, Anhui, Jiangsu dan Shanghai menyebabkan penurunan jarak pandang yang hanya berkisar sekira 200 m saja, dan bahkan kurang dari 50 m di beberapa daerah.
Menurut ramalan cuaca, gangguan kabut ini disebabkan oleh tingginya kelembaban udara dan kondisi difusi atmosfer yang buruk.
2023 merupakan tahun yang berat bagi China dalam menghadapi berbagai macam iklim yang ekstrim, setelah sebelumnya suhu minus yang menyebabkan berbagai macam masalah, seperti jalanan dan bangunan yang membeku, terputusnya sumber daya, dan terhalangnya berbagai macam moda transportasi.
Pada hari Jumat, observatorium pusat mengatakan kepada masyarakat untuk mendengarkan peringatan cuaca dan lalu lintas, dan menyarankan mereka untuk mengurangi waktu di luar ruangan. Warga di beberapa bagian Shandong, Anhui dan di Jiangsu harus menghindari keluar kecuali diperlukan, tambahnya.***
