Network
EDITORNEWS.ID – Harga emas melambung tajam pada akhir perdagangan Kamis, 23 Maret 2023 atau Jumat pagi WIB. Harga tersebut melambung setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Melambungnya harga emas dunia disebabkan adanya hasil obligasi atau U.S Treasury, setelah sebelumnya Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga pada Rabu lalu dan mengisyaratkan bank sentral akan mengakhiri memperketat kebijakan moneter.
Meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak ekspektasi pasar mengenai penurunan suku bunga tersebut, pasar tetap berfokus pada penyesuaian The Fed yang akan mengakhiri pengetatan kebijakan moneter.
Dilansir dari Reuters, Harga emas di pasar spot naik sebesar 1,18% menjadi 1.992,81 dolar AS per ons, sedangkan emas berjangka AS melonjak tajam 2,4% menjadi 1.995,90 dolar AS per ons.
Baca Juga: Waspada dan Hati-Hati, Pinjol Ilegal Merajalela Selama Ramadhan
Selanjutnya, berdasarkan pernyataan dari analis perdagangan online OANDA Ed Moya menyatakan bahwa emas menjadi perdagangan favorit di Wall Street.
"Emas menjadi perdagangan favorit di Wall Street karena banyak pedagang yang tetap gugup pasca-Fed dan seberapa cepat otoritas AS dapat menahan gejolak perbankan lebih lanjut," kata Ed Moya, analis perdagangan online OANDA.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Perdagangan Logam High Redge Futures, David Meger yang menyatakan bahwa apabila kenaikan bunga berhenti, maka menjadi lampu hijau bagi pasar emas.
"Jika kenaikan bunga benar-benar berhenti, itu merupakan lampu hijau untuk pasar emas, menjadi lindung nilai klasik terhadap inflasi,” ujarnya.***
