Network
EDITRNEWS.ID - Beredar video viral di media sosial yang menunjukan aksi baku hantam antara Oknum Polisi dan TNI di Provinsi NTT Kota Kupang, Rabu malam, 19 April 2023.Pukul 21.20 WITA.
Bentrok antara Polisi dan TNI AD bermula saat pertandingan futsal pada final Marking Cup-I yang mempertemukan antara Ranaka (Polisi) vs P&K Soe (TTS).
Pada saat pertandingan final berlangsung, Ranaka mencetak goal dan suporter Raknar melakukan selebrasi hingga ke pagar pembatas. Hal itu dilakukan karena perolehan point.
Kemudian Polisi Militer (PM) melakukan pengamanan pada pagar pembatas agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan untuk menghindari aksi para suporter tersebut.
Baca Juga: Viral, Cekcok Adu Mulut Seorang Emak- Emak dengan Polwan saat Berlangsung Mediasi
Anggota PM menegur suporter dari Polda yang diduga membuat kericuhan lalu tiba-tiba salah satu suporter Polda melakukan penyerangan kepada salah satu anggota Denpom yang sedang melaksanakan pengamanan.
Melihat rekannya dipukul, anggota PM lain datang dan secara tiba-tiba disambut seporter yang diduga dari anggota Polisi.
Hal itu memicu terjadinya keributan dari arah tribun utara diduga ada sekelompok orang yang berambut cepak berkumpul di tribun diduga dari kelompok Tri Matra.
Tak berselang lama sekira Pukul 22.30 WITA, Massa yang sudah tidak terkendali melakukan penyerangan dengan melempar botol sehingga menimbulkan keributan.
Baca Juga: Viral Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Akhirnya Dicopot
Serangan yang tidak bisa terbendung dan kericuhan semakin memanas dikarenakan salah satu suporter dari Polda NTT mengeluarga senjata tajam (sangkur).
Jumlah massa di duga dari Tri Matra semakin bertambah di halaman depan GOR Kota Kupang dan melaksanakan penyerangan secara brutal.
Berujung bentro tersebut mengakibatkan tiga Pos Polisi porak poranda dan satu unit kendaraan hangus terbakar.
Akibat perestiwa bentrok itu Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kupang dan Dandim 1604/Kupang turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan upaya pencegahan dan memerintahkan melakukan penjagaan di lokasi kejadian untuk menghindari kericuhan susulan.***
