Canggih! AI dapat Prediksi Penghentian Jantung Mendadak

- 8 November 2023, 22:06 WIB
dr. Maulidya Ayudika Dandanah, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular dari RS Siloam Lippo Village, saat menjelaskan tentang bahaya pembuluh darah aorta pada jantung
dr. Maulidya Ayudika Dandanah, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular dari RS Siloam Lippo Village, saat menjelaskan tentang bahaya pembuluh darah aorta pada jantung /Dewi Agustini/Kabar Banten

  EDITORNEWS.ID - Menurut penelitian yang membawa langkah baru pada dunia kesehatan global, artificial intelligent (AI) dapat memprediksi “henti jantung mendadak” dan bahkan mengatasi kemungkinan resiko kematian di masa depan. 

Analisis yang dilakukan oleh AI dapat mengidentifikasi orang-orang yang memiliki 90 persen risiko kematian mendadak, satu dari empat disebabkan penghentian jantung mendadak. 

Henti jantung mendadak merupakan pemegang 10 hingga 20 persen dari keseluruhan kasus kematian. “Memprediksi itu sulit, dan pendekatan biasa gagal untuk mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi, terutama pada tingkat individu," kata penulis utama Xavier Jouven, profesor kardiologi dan epidemiologi di Paris Cardiovascular Research Center, Inserm dan University of Paris di Prancis. 

"Kami mengusulkan pendekatan baru yang tidak terbatas pada faktor risiko kardiovaskular biasa tetapi mencakup semua informasi medis yang tersedia dalam catatan kesehatan elektronik," tambah Jouven.

Baca Juga: Perkembangan AI dapat Memprediksi Resiko Pertumbuhan Glaukoma, Berikut Penjelasannya

Temuan baru ini akan dipresentasikan di American Heart Association's Scientific Sessions 2023, Philadelphia, AS yang berlangsung dari 11 hingga 13 November. 

Analisis yang dibantu dengan teknologi AI di Paris dan Seattle, meneliti 25 ribu korban yang meninggal akibat serangan jantung mendadak dan 70 ribu orang dari populasi umum, dengan mencocokan data sesuai usia, jenis kelamin, dan tempat tinggalnya.

Dengan menggunakan AI untuk membantu menganalisis data, para peneliti menemukan 25 ribu persamaan dengan faktor kesehatan pribadi yang digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak.

Persamaan risiko yang dipersonalisasi oleh peneliti adalah rincian medis seseorang, riwayat penyakit jantung, pengobatan darah tinggi, gangguan mental, dan penyalahgunaan alkohol.

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Psikologis Mematikan Lampu saat Tidur, Bantu Mengurangi Stres

Halaman:

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x