PRMN dan KPU Melalui Media Yakin Generasi Milenial Merupakan Aset Terbesar Dalam Pemilu 2024

- 1 Agustus 2022, 15:27 WIB
Jelang Pemilu 2024, KPU dan PRMN Sepakati Tangkal Konten Hoaks hingga Dukung Kontribusi Milenial
Jelang Pemilu 2024, KPU dan PRMN Sepakati Tangkal Konten Hoaks hingga Dukung Kontribusi Milenial /Pikiran Rakyat/

EDITORNEWS.ID - Peran sosial media saat ini penting dalam menyampaikan informasi ke publik, hal ini jika tidak dimanfaatkan secara benar akan berdampak pada informasi hoax.

Salah satu sarana politik yang paling sering dimanfaatkan baik untuk berkampanye atau menyebar informasi terkait dengan perkembangan politik adalah dunia digital.

Mau tidak mau perkembangan dunia digtal dapat juga berdampak negatif, dan memberikan dampak positif yang luar biasa karena sebaran informasi akan jauh lebih luas dan mudah.

Terkadang ada juga sebagian orang memanfatkan hal menyerang dan menyebarkan berita hoax, biasa oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab justru memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan informasi yang bermuatan negatif.

Baca Juga: Tahun Ini, Kiswah Kain Penutup Ka'bah Diganti Pada Penyambutan Malam Tahun Baru Islam

Status quo saat ini menunjukan bahwa gelombang informasi yang dikotori hoaks dan konten negatif merusak pikiran banyak orang, menimbulkan efek merusak yang luar biasa di dunia nyata

"Bahkan Dewan Pers pun tidak dapat menjangkau konten-konten disinformasi atau konten menyesatkan milik perseorangan (di medsos) ini," kata Yulianto yang merupakan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah periode 2018-2023.

Dalam kacamata lebih luas Yulianto melihat persoalan hoak, konten negatif, dan berita menyesatkan berkaitan erat dengan kedaulatan komunikasi di Tanah Air.

Kedaulatan komunikasi, kata Yulianto, sebuah kondisi di mana negara pun kesulitan melawan karena ruang informasi digital penuh unggahan-unggahan yang ada di media sosial.

Baca Juga: Tim Penyidik Bareskrim Polri Gelar Pra-Rekonstruksi Pasca Tewasnya Brigadir J

Sementara itu, hanya undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang bisa menjangkau, tapi itu pun masuk delik aduan.

Meskipun Kementerian Kominfo sudah men-takedown hoaks, ujaran kebencian, isu SARA, dan konten negatif setiap hari namun masih saja bermunculan.

"Efeknya bisa bermacam-macam seperti polarisasi antara masing-masing pendukung paslon sampai terjadinya disintegrasi bangsa," jelas Yulianto.

Ia berharap media-media besar berjaringan seperti PRMN bisa mengonsolidasikan portal-portal online berbasis internet menjadi sebuah kekuatan media baru.

Baca Juga: Setelah Menjalani Masa Tahanan, Habib Rizieq Shihab Bebas Bersyarat Pagi Ini

Anggota KPU RI August Mellasz membahas generasi milenial yang merupakan salah satu pemilih dan aset terbesar dalam pemilu.

Namun ia melihat generasi milenial saat ini lebih banyak terbuai oleh informasi di media sosial yang tidak konstruktif.

Sementara generasi milenial juga tidak hanya di Jakarta saja namun tersebar hingga pelosok daerah di Tanah Air.

"Padahal di daerah-daerah banyak potret anak muda yang selama ini tidak tercover dan mereka sangat penting untuk Pemilu 2024," kata August Mellasz.

Baca Juga: Hasil Simulasi SRC, Elektabilitas Ganjar-Sandi Tertinggi, Anies-AHY di Tempat Kedua

Kepala Biro Pikiran-Rakyat.com Jakarta Aldiro Syahrian mengatakan kolaborasi menjadi salah satu kunci untuk melawan konten negatif dan informasi liar di media sosial.

PRMN dengan kekuatan jaringan 700 media serta memiliki akun ratusan akun media sosial berkomitmen untuk menciptakan ruang digital yang beretika sekaligus menjernihkan informasi.

PRMN juga memiliki komitmen terhadap membangun generasi muda berwirausaha melalui jaringan media yang terverifikasi.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah