EDITORNEWS.ID – Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali menegaskan bahwa apa pun keputusan yang diambil oleh badan sepak bola dunia yakni FIFA terkait permasalahan stadion Piala Dunia U-20 harus dipatuhi.
"Pak Ketua Umum berharap enam-enamnya bisa dipakai. Tapi kalau FIFA menentukan ada stadion yang tidak mungkin digunakan tentu kita tidak bisa memaksakan. Piala Dunia ini adalah hak dan propertinya FIFA, kita hanya kesempatan jadi tuan rumah. Jadi semua ketentuan, FIFA yang menentukan," kata Zainudin di stadion GBK, Jakarta, Jumat.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut menyatakan hal tersebut juga sejalan dengan jaminan pemerintah sebelum mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Maka persiapan tersebut harus diupayakan dengan maksimal.
Zainudin menambahkan bahwa pemerintah Indonesia sudah berkomitmen dan memiliki government guarantee sebelum dinyatakan lolos menjadi tuan rumah saat mengajukan diri pada 2019 lalu.
Sementara itu, permasalahan stadion yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 menjadi perhatian PSSI belakangan ini. Hal tersebut ditandai dengan kunjungan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di stadion GBK untuk mengecek kualitas rumput.
Selain itu, ia juga telah mengunjungi dan mengecek keenam stadion yang diajukan menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam sepekan terakhir. Keenam stadion tersebut di antaranya Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Dari beberapa nama stadion tersebut, Stadion GBK yang dinilai menjadi salah satu stadion yang paling memerlukan perbaikan, khususnya untuk masalah rumput lapangan.
Saat Erick Thohir melakuakn kunjungan ke Stadion GBK pada Senin, 13 Maret 2023, ia mengatakan stadion tersebut tidak boleh lagi menjadi tempat berlangsungnya acara apapun hingga perhelatan Piala Dunia U-20 selesai digelar.