BMKG Himbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem dan Curah Hujan Tinggi Hingga Pekan Depan

- 16 April 2024, 16:32 WIB
ilustrasi curah hujan tinggi
ilustrasi curah hujan tinggi /pexels

EDITORNEWS.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan terjadi cuaca ekstrem dengan curah hujan terjadi dalam sepekan kedepan.

Kondisi ini dipicu aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer. Antara lain aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial.

Hal ini diingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto agar masyarakat luas lebih waspada.

Gelombang ini diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, dan Bali.

Baca Juga: Urai Kemacetan saat Arus Balik Lebaran 2024, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol

NTB, NTT, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua pun termasuk. Fenomena alam ini diperkirakan dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut. Masyarakat pun diminta waspada.

Ditambahkan Guswanto, gelombang atmosfer Kelvin juga diprakirakan aktif di wilayah Sumatra dalam sepekan ke depan. Gelombang ini dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua. Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.

Tidak sampai di situ, konvergensi terus memanjang ke laut Seram. Pun dari Papua Barat, hingga Papua Pegunungan, serta membentuk konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

Baca Juga: Berikut 26 Ruas Jalan Diberlakukan Ganjil Genap Usai Libur Lebaran 2024 di Jakarta

Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat, juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Hal ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Dampak yang dapat ditimbulkannya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya, dalam keterangan pers, dikutip Selasa, 16 April 2024.

"Kondisi ini berlangsung sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024," sambungnya.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani membenarkan adanya potensi hujan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Potensi ini ada pada periode 16-21 April 2024.

Baca Juga: Jelang Puncak Arus Balik, Pertamina Menyediakan Dua Motorist Pertamina Delivery Service

"Maka dari itu, khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah," tandas Andri.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah