Network
EDITORNEWS.ID - Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menggandeng program kartu prakerja dengan pemerintah Australia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga mengatakan, peluang kerja sama muncul saat ia bertemu dengan Menteri Sains dan Industri Australia Ed Husic di sela-sela KTT khusus ASEAN-Australia pekan ini.
Ia mengatakan kerja sama dengan Australia penting dalam program Prakerja karena menurutnya negara tersebut kuat dalam pendidikan dan pelatihan vokasi atau Vocational Education and Training (TVET). antara Kartu Prakerja dan TVET,” kata Airlangga, Jumat, 8 Maret 2024. di kantornya di Jakarta.
Melalui kerja sama ini, katanya, para guru profesional asal Australia bisa langsung melatih peserta Prakerja Kartu program tanpa negaranya harus masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Masyarakat Bisa Berobat Tanpa Membawa Kartu BPJS Kesehatan, Cukup Lakukan Hal Ini
“Untuk mereka yang mendapat pelatihan, gurunya ada di Australia, tapi generasi muda yang belajar dari Indonesia bisa mengaksesnya secara online,” kata Airlangga.
”Jadi itu sedang kami dalami,” tegasnya. Informasi Pemerintah akan melanjutkan program peta prakerja yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022. Pada tahun 2024, target kepesertaan program tersebut adalah 1,14 juta orang.
Tahun ini, Program Prakerja akan diratakan dengan mengintensifkan kerja sama, yaitu mendorong program ini untuk bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan untuk memberikan berbagai layanan lanjutan. pelatihan berkualitas yang memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja
Kemudian memperluas lebih jauh dan menjangkau masyarakat di daerah tertinggal serta mendorong partisipasi lembaga pendidikan di lebih banyak kabupaten/kota di seluruh Indonesia.***
