EDITORNEWS.ID - Seperti yang diketahui Gunung Api Anak Krakatau baru saja mengalami erupsi pada Jum'at 22 April 2022 menjelang sahur.
Erupsi ini terjadi pada pukul 2.37 WIB dini hari dengan mengeluarkan semburan abu yang mencapai 1.500 meter sampai 1.657 meter di atas permukaan laut.
Abu yang dikeluarkan oleh gunung ini berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Sementara itu melalui pengamatan yang terekam di seismograf gempa ini beramplitudo maksimum 60 mm dan durasi 45 detik.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada pukul 1.45 WIB juga terekam seismograf dengan amplitudo maksimu 30 mm dan durasi 48 detik.
Pada pukul 00.49 WIB, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak.
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api yang berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera.
Ketinggian puncak Gunung Anak Krakatau tinggal 110 m dari muka laut, dan volume daratan yang longsor ke dalam laut diperkirakan 150 juta sampai 180 juta meter.
Baca Juga: IKN Baru Akan Dibangun Bendungan Sepaku Semoi yang Direncanakan Rampung Awal 2023
Ledakan Gunung Krakatau ini menimbulkan tsunami dengan ketinggian gelombang maksimumnya mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang.
Hasil letusan gunung berupa gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas.***