3 Faktor Sering Memicu Terkena Serangan Jantung

9 Oktober 2021, 13:18 WIB
Ilustrasi serangan jantung. /Pixabay.com

EDITORNEWS - Menjaga pola hidup sehat merupakan faktor utama yang harus diteladani oleh semua lapisan masyarakat.

Ada beberapa faktor penyakit yang dapat merenggut nyawa seseorang seperti penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal.

Penyakit diatas sering sekali menyerang masyarakat Indonesia setiap tahun khususnya mereka yang berada pasa usia-usia produktif.

Dari keempat penyakit kardiovaskuler diatas penyakit jantung sering menjadi pembicaraan dikalangan masyarakat.

Baca Juga: Sebanyak 173.329 Guru Honorer Lulus Seleksi PPPK, Mendikbud Nadiem Bagikan Kisah Perjuangan Bapak Kosny

Serangan penyakit jantung ini banyak disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya pola makan yang tak sehat dan olahraga yang tak teratur juga bisa.

Dilansir dari WebMD Jumat, 8 Oktober 2021 penyakit jantung dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki dampak buruk bagi kesehatan jantung.

1. Sering Kerja Sif

Menurut hasil studi dari peneliti Western University bekerja di malam hari atau memiliki jam kerja tak teratur dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Dikarenakan pola kerja sif memiliki dampak yang buruk bagi jam biologis atau ritme sirkadian tubuh.

2. Pernikahan Tak Bahagia

Pernikahan merupakan impian setiap pasangan kekasih untuk membentuk keluarga yang harmonis dan memiliki keturunan.

Akan tetapi perrnikahan yang tak bahagia sehingga menyebabkan stress akan menjadi pemicu serangan jantung.

Baca Juga: Dokter Hewan Asal Belanda Beberkan Belasan Gajah di Bali Tinggal Tulang Berbalut Kulit, BKSDA Buka Suara

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Michigan State University.

Ketika seseorang stres dia akan cenderung menjalani pola makan yang buruk dan melakukan hal-hal lain yang merugikan kesehatan jantung, seperti banyak mengonsumsi alkohol.

3. Olahraga Berlebih

Olahraga memang baik untuk kesehatan jantung namun olahraga yang dilakukan terlalu banyak atau lama dalam satu waktu dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk serangan jantung.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler