Meski Akan Disetujui Akan Ada 3 Ciri Kelompok Tolak Calon Kapolri, Simak Penjelasan Pakar Intelijen

16 Januari 2021, 17:04 WIB
Pakar intelijen sekaligus Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib. ANTARA /

 

EDITORNEWS - Siapa yang akan menjadi Kapolri sudah hampir diketahui.

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah mengirimkan surat resmi kepada DPR bebarapa waktu lalu.

Dalam surpres bernomor; R-02-Pres-01-2021 yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Rabu lalu, Presiden Jokowi telah menyampaikan usulan Pejabat Kapolri kepada DPR RI atas nama Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Indonesia Rawan Banjir dan Gempa, Kemenag Bakal Digitalisasi Arsip KUA, Aset Peradaban

Baca Juga: Venezuela Kirim Pasokan Oksigen Ke Brazil

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI, bahwa Kapolri diangkat dan diberhentikan Presiden dengan persetujuan DPR RI.

Meski demikian, ada saja pihak-pihak yang tidak setuju dengan pencalonan ini. Dan dinilai akan ada upaya untuk membuat aksi-aksi penolakan.

Menurut pakar intelijen Ridwan Habib menyebutkan kelompok yang akan menolak Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri baru memiliki tiga ciri khusus.

Pakar intelijen sekaligus Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri baru. Berbagai dukungan sudah disampaikan oleh partai politik, ormas, maupun tokoh masyarakat.

Baca Juga: Kunjungi Lokasi dan Korban Gempa Sulbar Mensos dan Rombongan Berhamburan Lari

Baca Juga: Kurang Gerak Menyebabkan Sakit Jantung Pelupa hingga Kesehatan Mental Menurun

Namun, tetap masih ada juga yang menolak Listyo dengan berbagai alasan. Ridlwan Habib menilai penolakan terhadap Komjen Pol. Listyo Sigit dilakukan oleh tiga kelompok.

Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka," katanya.

Kelompok pertama, menurut Ridlwan, yakni mereka yang cemas dengan rekam jejak bersih Komjen Pol. Listyo Sigit.

"Ada yang khawatir kalau Pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track record-nya lurus dan tanpa kompromi," ucapnya.

Kelompok pertama ini cemas jika Kapolri baru akan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu.

Baca Juga: Nepal Setuju Gunakan Vaksin AstraZeneca Lawan Virus Corona

Baca Juga: Prefektur Hiroshima Gelar Tes PCR Berskala Besar

"Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk memengaruhi opini masyarakat," kata Ridlwan.

Kelompok kedua yang menolak Komjen Pol. Listyo Sigit adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.

"Padahal, walaupun agama Pak Sigit Kristen, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam maupun agama lainnya," kata Ridlwan.

Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan, berupaya memengaruhi opini di media sosial. Mereka diyakini akan memakai akun anonim di media sosial, seperti Twitter dan Facebook.

"Akan tetapi, tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri," katanya lagi.

Baca Juga: Komitmen Berantas PETI, Polres Bungo Tangkap 3 Pelaku Penambang

Baca Juga: 10 Bupati dan Walikota Akan Terima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021, Simak Siapa saja dan Penjelas

Kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Komjen Pol. Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

"Kelompok ketiga ini terdiri atas JI, JAD, dan faksi-faksi pro-ISIS, seperti MIT. Mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut," katanya.

Menurut Ridlwan, kelompok ketiga yang paling berbahaya. Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan.

"Polri harus waspada," kata Ridlwan.

Meskipun ada tiga kelompok penolak itu, Ridlwan menilai pencalonan Komjen Pol. Listyo Sigit bakal mulus dan lancar. Semua fraksi partai politik di DPR diperkirakan akan menyetujui Listyo sebagai Kapolri baru.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler