Kepala HAM Rusia: Anak-Anak Harus Dapat Mempelajari Bahasa Ibu Mereka di Rusia

- 1 April 2023, 08:40 WIB
Anak-anak berbahasa Ukraina di Rusia harus diberi kesempatan untuk mempelajari bahasa ibu mereka
Anak-anak berbahasa Ukraina di Rusia harus diberi kesempatan untuk mempelajari bahasa ibu mereka /

EDITORNEWS.ID - Anak-anak berbahasa Ukraina di Rusia harus diberi kesempatan untuk mempelajari bahasa ibu mereka, kata Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia Tatyana Moskalkova.

Dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti yang diterbitkan pada hari Kamis, 30 Maret 2023, Moskalkova menyinggung masalah anak-anak terlantar dan pendidikan mereka.

Serta orang-orang muda dari empat bekas wilayah Ukraina - Wilayah Kherson dan Zaporozhye, dan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk – yang dimasukkan ke Rusia setelah referendum tahun lalu.

"Ada anak-anak yang mengatakan: 'Kami ingin berada di Rusia, tetapi kami ingin terus belajar bahasa Ukraina.' Jika itu bahasa ibu mereka, maka, tentu saja, mengapa tidak," kata Moskalkova.

Dia menekankan bahwa penting bagi pihak berwenang Rusia untuk menyediakan kondisi yang diperlukan "sehingga keluarga yang tumbuh dalam sistem tertentu dapat melestarikan tradisi dan bahasanya."

Baca Juga: Muslim Rusia Mengeluarkan Larangan Perdagangan Bagi yang Tidak Mematuhi Hukum Syariah

Moskalkova juga membahas tuduhan bahwa Rusia telah melakukan "deportasi yang melanggar hukum" terhadap anak-anak dari Ukraina.

Klaim itu mendorong Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan komisaris hak anak-anaknya, Maria Lvova-Belova, awal bulan ini.

Moskalkova mengatakan dia telah berulang kali mengangkat masalah ini dengan para pejabat di Ukraina, meminta agar mereka memberikan daftar anak-anak yang dianggap telah "dideportasi secara paksa."

Namun, komisioner hak asasi manusia mengatakan bahwa dia belum menerima tanggapan, dan bahwa diskusi dengan perwakilan PBB juga tidak menghasilkan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

"Saya menghubungi perwakilan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi tentang masalah ini. Menurut piagam itu, mereka dapat berbicara dengan pengungsi satu lawan satu untuk menerima informasi," jelas Moskalkova.

Dia mengklaim bahwa perwakilan tersebut "mengatakan bahwa dia tidak bertemu satu orang pun yang akan ditahan secara paksa oleh Rusia di pusat akomodasi sementara atau di mana pun".***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x