Network
EDITORNEWS.ID - Intelijen awal AS yang menunjukkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok bantuan mematikan ke Rusia untuk perangnya di Ukraina diperoleh dari pejabat pemerintah Rusia, menurut seorang pejabat saat ini dan seorang mantan pejabat AS yang akrab dengan intelijen tersebut.
Para pejabat AS kemudian menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menguatkan informasi dari sumber intelijen lain, demikian ungkap pejabat saat ini dan mantan pejabat itu dan dengan sekutu yang juga membawa aliran informasi tambahan.
Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas masalah intelijen yang sensitif.
Berbagai utas intelijen yang menunjukkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan kepada Rusia, termasuk amunisi dan artileri.
Baca Juga: Pemberi Pinjaman Utama Rusia Telah Terputus Dari Sistem Pesan Keuangan Sebagai Bagian Dari Sanksi
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara pejabat pemerintahan Biden, terutama mengingat bagaimana langkah Beijing seperti itu dapat mengubah dinamika perang yang menguntungkan Moskow.
"Militer Rusia yang didorong oleh atau dibantu oleh infus senjata dan platform Tiongkok lebih mematikan secara militer dan lebih mampu," kata seorang pejabat senior administrasi. "Itu tidak akan baik untuk rakyat Ukraina."
Pejabat tinggi administrasi, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Direktur CIA Williams Burns telah secara terbuka menyatakan kepercayaan pada intelijen dan memperingatkan China agar tidak memberikan bantuan militer mematikan kepada Rusia.
China telah membantah sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan mematikan ke Rusia, menyebut tuduhan AS itu sebagai "disinformasi."
