Bikin Was-Was, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, Kembali Meluncurkan Sekaligus Dua Rudal Nuklir

20 Februari 2023, 19:46 WIB
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik /

EDITORNEWS.ID - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik lagi di lepas pantai timurnya pada hari Senin, 20 Februari 2023, ketika saudara perempuan Kim Jong Un memperingatkan pasukan AS untuk menghentikan latihan militer

Ia juga menambahkan bahwa negara nuklir yang tertutup itu dapat mengubah Pasifik menjadi jangkauan "jarak tembak".

Peluncuran itu dilakukan hanya dua hari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke laut lepas pantai barat Jepang.

Insiden tersebut mendorong Amerika Serikat untuk mengadakan latihan udara bersama dengan Korea Selatan dan secara terpisah dengan Jepang pada hari Minggu.

Baca Juga: Presiden Volodymyr Zelenskiy Mengatakan Bahwa Ukraina Akan Tetap Mempertahankan Wilayahnya

Media pemerintah Korea Utara mengonfirmasi bahwa pihaknya menembakkan dua proyektil dari peluncur roket ganda yang masing-masing mengarah ke target sejauh 395 km (245 mil) dan 337 km (209 mil).

"Peluncur roket ganda 600mm dimobilisasi dalam penembakan adalah sarana senjata nuklir taktis," yang mampu "melumpuhkan" lapangan terbang musuh, kata kantor berita negara KCNA.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kedua rudal itu yang ditembakkan sekitar 2200 GMT mencapai ketinggian maksimum sekitar 100 km dan 50 km; dan jatuh di luar ZEE Jepang.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan dia telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB atas peluncuran tersebut dan kantor berita Jiji mengatakan pertemuan itu ditetapkan untuk 2000 GMT Senin.

Baca Juga: Ukraina Menekan Anggota Kongres Amerika Serikat untuk Segera Dikirimkan Bantuan Jet Tempur F-16

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengutuk keras peluncuran itu sebagai "provokasi serius" yang harus segera dihentikan.

Kementerian luar negeri Seoul mengumumkan sanksi terhadap empat individu dan lima entitas yang terkait dengan program senjata Pyongyang pada hari Senin atas uji coba ICBM dan rudal terbaru.

"Pemerintah kami telah menjelaskan bahwa provokasi Korea Utara pasti akan ada harganya. Provokasinya yang berulang kali akan menghasilkan penguatan Korea Selatan-A.S. penangkalan dan pengetatan jaringan sanksi global," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Komando Indo-Pasifik Amerika juga mengatakan peluncuran terbaru itu tidak menimbulkan ancaman langsung, tetapi menyoroti "dampak destabilising" dari program persenjataan Korea Utara yang melanggar hukum.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler