Australia Larang Penggunaan Vape dan Perketat Undang-Undang Rokok Elektrik

- 2 Mei 2023, 21:57 WIB
Ilustrasi rokok elektrik atau vape
Ilustrasi rokok elektrik atau vape /pixabay.com/

EDITORNEWS.ID – Pemerintah Australia pada hari Selasa menyatakan akan melarang penggunaan rokok elektrik atau vape untuk tujuan rekreatif (senang-senang) dan memperketat undang-undang rokok elektrik untuk mencoba menghentikan penggunaan vape dari kalangan remaja yang meningkat.

Pemerintah bertekad melarang penggunan semua jenis vape sekali pakai yang sering kali disajikan dengan berbagai macam rasa buah-buahan, melarang impor vape non resep, dan membatasi kadar nikotin. Tujuannya untuk membatasi penjualan vape yang dapat membantu masyarakat berhenti merokok.

“Sama seperti apa yang mereka lakukan dengan merokok, perusahaan-perusahaan rokok besar telah menggunakan produk adiktif lainnya, yang dikemas dalam kemasan mengkilap dan menambahkan rasa yang menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata Menteri Kesehatan Australia Mark Butler dalam pidato pada National Press Club.

Vape secara luas dilihat sebagai alternatif yang lebih aman untuk merokok dan berguna untuk membantu perokok berhenti, melibatkan pemanasan cairan yang mengandung nikotin dalam apa yang disebut rokok elektrik dan mengubahnya menjadi uap yang dihirup oleh penggunanya.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Menabung Ala Hidup Minimalis, Dijamin Bisa Penuhi Keinginan dari Menabung

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik secara adiktif dapat berpotensi bahaya jangka panjang.

Di bawah aturan baru, vape hanya akan dijual di apotek dan memerlukan kemasan "tipe farmasi". Vape sekali pakai yang populer di kalangan anak muda juga akan dilarang.

Meskipun membutuhkan resep untuk membeli vape nikotin di Australia, lemahnya penegakan hukum di perbatasan dan pasar ilegal yang berkembang membuat vape nikotin tersedia di toko serba ada dan outlet lainnya.

Pabrikan vape besar Philip Morris (PM.N) menyambut baik tindakan keras terhadap toko-toko tersebut.

Baca Juga: 10 Tips Hidup Hemat dan Sederhana, Salah Satunya Masak dan Bawa Bekal dari Rumah

“Produk vape nikotin yang dijual di toko sudut selalu ilegal," kata juru bicara perusahaan.

Butler mengatakan bahwa vape menjadi produk yang digunakan untuk kebutuhan rekreatif atau senang-senang di Australia, yang mana sebagian besar produknya dijual kepada kalaangan remaja dan anak muda yang tiga kali lebih mungkin untuk merokok.

"Ini adalah produk yang menyasar anak-anak kita, dijual sama dengan menjual lolipop dan cokelat," kata dia.

Selain itu, vape menjadi masalah perilaku terbesar di sekolah menengah. Dan itu tersebar luas di sekolah dasar juga.

Baca Juga: Tips Mengembalikan Kondisi Isi Dompet Setelah Libur Lebaran

Kalangan dokter juga mendukung upaya pemerintah dalam memerangi vape, tetapi juga mendesak pemerintah agar menempuh langkah lebih keras dalam membatasi jumlah pengguna vape dari kalangan anak muda.

Berdasarkan data pada tahun lalu menunjukkan bahwa sekitar 22 persen penduduk Australia yang berusia 18-24 tahun pernah menggunakan vape, paling tidak satu kali.

Australia merupakan negara paling ketat di dunia soal rokok dan memiliki undang-undang anti-rokok.

Pada 2012 lalu, Australia menjadi negara pertama yang memaksa produsen rokok menjual produknya dalam kemasan seragam dan dengan warna yang kurang menarik.***

 

 

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah