Tidak Semua Orang yang Terlahir di Negara Maju Dapat Hidup Bahagia dan Menikmati Gaya Hidup

- 6 Maret 2023, 19:55 WIB
kandidat PhD di Monash Bioethics Centre meneliti etika prokreasi di masa perubahan iklim
kandidat PhD di Monash Bioethics Centre meneliti etika prokreasi di masa perubahan iklim /

EDITORNEWS.ID - Di planet yang diguncang oleh krisis iklim, keruntuhan ekosistem, kelaparan dan kemiskinan menimbulkan sebuah tanda tanya apakah memiliki keturunan hanya menambah masalah?

Seorang kandidat PhD di Monash Bioethics Centre meneliti etika prokreasi di masa perubahan iklim.

Ia telah menemukan tidak ada jawaban sederhana "ya" atau "tidak" untuk apakah kita harus menghasilkan lebih banyak anak ketika Bumi berada dalam kesulitan yang begitu mengerikan.

Ini dapat dengan mudah menimbulkan sebuah perdebatkan akibat dari ketidakadilan dan ketidaksetaraan.

Tetapi, banyak dari kita ingin memiliki anak. Memutuskannya akan menjadi salah satu hal paling berarti yang kita lakukan dengan hidup kita.

Baca Juga: AS Memperkenalkan Undang-Undang Untuk Melarang Produk Teknologi Asing Seperti TikTok Milik China

Apa yang harus kita lakukan? Etika berikir dapat memberikan jawaban. Ini menunjukkan ada kewajiban moral untuk mempertimbangkan efek dari melahirkan anak tanpa mewajibkan orang untuk tidak memiliki anak sebagai akibatnya.

Banyak orang berpendapat dunia memiliki masalah kelebihan populasi. Kelebihan populasi telah didefinisikan sebagai keadaan di mana ada lebih banyak orang daripada yang dapat hidup di Bumi dalam kenyamanan, kebahagiaandan kesehatan.

Tetapi, definisi ini terbuka untuk interpretasi. Kelebihan populasi bukan hanya tentang angka, tetapi juga nilai. Jika orang-orang di negara-negara kaya menghargai gaya hidup mereka dan kesempatan bagi orang lain untuk memiliki gaya hidup yang sama maka dunia kelebihan populasi.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x