Network
EDITORNEWS.ID - Setidaknya 20 acara semacam itu ditayangkan di seluruh jaringan TV kabel dan platform streaming video negara itu tahun lalu, lebih dari tiga kali lipat jumlahnya pada tahun 2021, menurut penghitungan yang dilangsir oleh Reuters.
Ada banyak pertunjukan perjodohan kaum lajang muda, tetapi semakin banyak juga yang menyoroti dengan meningkatnya penerimaan Korea terhadap hubungan non-tradisional yang tidak berkisar pada pernikahan dan memulai sebuah keluarga.
"Living Together without Marriage", misalnya, berfokus pada pasangan yang telah memilih untuk tidak mengikat simpul dan "His Man" adalah salah satu dari dua acara yang menampilkan orang-orang LGBTQ.
Program acara lain juga berusaha menyoroti orang-orang yang bercerai yang mencari cinta lagi.
Baca Juga: Gara-Gara Terseret Narkoba dan Mariyuana, Yoo Ah In Tersingkir dari Peran Utama di Hellbound 2
Di sini, popularitas pernikahan serta antusiasme terhadap menjadi orang tua telah memudar.
Ketidaksetaraan gender yang tajam dan biaya yang sangat tinggi untuk membesarkan anak-anak secara luas disalahkan.
Kim Jin, kepala produser "Living Together without Marriage", mengatakan acara itu yang ditayangkan perdana pada Januari, tidak bermaksud untuk menganjurkan hidup bersama yang belum menikah atau mencegah pernikahan, tetapi memicu perdebatan.
"Dengan menampilkan gaya hidup pasangan ini dan alasan di balik keputusan mereka, kami ingin membawa topik ini ke permukaan masyarakat," katanya kepada Reuters.
