Disneyland Shanghai Lockdown, Banyak Pengunjung Terjebak Tidak Bisa Keluar

- 1 November 2022, 10:16 WIB
Disneyland Shanghai ditutup sementara akibat lonjakan kasus Covid-19 di China.
Disneyland Shanghai ditutup sementara akibat lonjakan kasus Covid-19 di China. /Instagram/@shanghaidisneylandresort/

EDITORNEWS.ID – Lockdown imbas kembali merebaknya Covid-19 sedikit menyengsarakan warga di China. Pasalnya pemerintah China kerap melakukan Lockdown dadakan area-area publik.

Salah satunya yakni Shanghai Disneyland. Setidaknya puluhan ribu pengunjung terjebak di dalam karena 'lockdown' Covid-19 di China.

Parahnya mereka yang terjebak tak mendapat kepastian kapan bisa kembali ke rumah. Para pengunjung telah diberitahu bahwa mereka tidak akan diizinkan keluar dari taman hiburan sampai mereka dapat menunjukkan hasil tes negatif.

Namun, mereka yang menunggu bisa keluar dari Shanghai Disney dapat menghibur diri dengan satu hal positif. Yakni wahana terus beroperasi bagi mereka yang terjebak di dalam The Happiest Place on Earth.

Baca Juga: Prancis Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Paul Pogba Dipastikan Absen di Piala Dunia 2022

Selain taman hiburan, area sekitarnya seperti jalan perbelanjaan juga tiba-tiba ditutup. Dalam unggahan di situs media sosial China Weibo, tampak orang-orang bergegas ke gerbang taman setelah pengumuman itu, tetapi ternyata mereka sudah terkunci.

Pemerintah Kota Shanghai mengatakan taman itu melarang orang masuk. Alhasil mereka yang berada di dalam hanya keluar jika bisa menunjukkan hasil tes negatif.

Aturan ini dibuat demi mengurangi dampak pandemi yang kembali terjadi. Dalam aturan itu disebutkan bahwa siapa pun yang telah mengunjungi taman sejak Kamis (27/10) harus memberikan tiga hasil tes negatif selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Fakta Susi ART Sambo, Terindikasi Berbohong hingga Ancaman Pidana

Tidak ada tanggal yang diberikan untuk kapan taman akan dibuka kembali. Shanghai Disney mengatakan tiket akan berlaku selama enam bulan dan pengembalian uang akan diberikan.

Penutupan cepat taman ini terjadi hanya dua hari setelah taman mulai beroperasi. Lockdown ini juga terjadi setelah Shanghai melaporkan 10 kasus yang ditularkan secara lokal pada Sabtu (29/10).

Kebijakan nol-Covid China yang kontroversial telah membuat jutaan orang berulang kali ‘dikunci’ atau di-lockdown. Bahkan terkadang di lokasi yang tidak biasa.

Baca Juga: Sidang Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Dihadirkan sebagai Saksi

Penguncian yang tiba-tiba telah membuat orang-orang melarikan diri dari toko dan tempat kerja ketika mereka mencoba menghindari terjebak di dalamnya. Ini bukan pertama kalinya taman itu tiba-tiba ditutup, pada tahun lalu 30.000 orang terjebak di dalam setelah pihak berwenang memerintahkan semua orang untuk diuji sebagai bagian dari pelacakan kontak.

Pihak berwenang di China terus memberlakukan tindakan tiba-tiba dan ekstrem dalam upaya menghentikan penularan virus. Hal ini terjadi hampir tiga tahun sejak China melaporkan kasus virus corona pertamanya,

Jutaan orang berada di bawah 200 penguncian berbeda di China, pada 24 Oktober lalu, karena negara berpenduduk 1,45 miliar itu secara konsisten mencatat lebih dari 1.000 kasus Covid baru setiap hari. Jumlah ini dinilai sebagai wabah yang relatif kecil di bagian lain dunia.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah